KAMPAR,LINTAS10.COM- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia mematok target produktifitas padi 9 hingga 12 ton/hektare di Desa Pulau Tinggi, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti RI Jumain Appe pada acara penanaman padi varietas inpari sidenuk dengan metode IPAT BO atau intensifikasi padi aerob terkendali berbasis organik pada bakti teknologi dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-23 tahun 2018, Selasa (15/5/18) di Desa Pulau Tinggi.
Turut hadir pada kegiatan ini
Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) RI Hendig Winarno, Gubernur Riau yang diwakili Kepala Badan Litbang Provinsi Riau Arbaini, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Darmansyah, Bupati Kampar yang diwakili Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Aliman Makmur, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kampar Hendri Dunan.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe kepada wartawan usai melakukan penanaman bibit padi sidenuk mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mengaplikasikan hasil penelitian dan pengembangan anak bangsa untuk meningkatkan hasil bidang pertanian sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
“Di sini hanya produktivitas padi perton hanya lima sampai enam hektar, maka dengan bibit dan teknologi ini bisa menghasilkan sembilan hingga dua belas hektar perhektare,” ungkap Jumain Appe.
Teknologi yang digunakan ini adalah menggunakan tenaga nuklir dengan radiasi dan bermutasi sehingga menghasilkan bibit yang bagus dan produktivitasnya juga bagus. Teknologi nuklir bisa digunakan untuk kembangkan industri pangan dan kesehatan. Sidenuk ini adalah sidenukasi nuklir yang dimasukkan ke dalam bibit padi sehingga produktivitasnya tinggi.
Menurutnya, kalau hasil sawah hanya 5 ha perhektare maka belum bisa memberikan kesejahteraan kepada petani dan tamatan sarjana atau SLTA tidak tertarik menjadi petani dan malas turun menjadi petani atau ke sawah.