“Pemprov Kalteng mengapresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh Anggota Satgas Penanganan Darurat Bencana Karhutla. Serta element masyarakat yang membantu, terimakasih kolaborasi dan telah bersinergi bersama seluruh Satgas kabupaten/kota, stakeholder terkait dan Pemerintah Pusat, secara khusus Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam melaksanakan penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah,” katanya.
Gubernur Sugianto juga mengapresiasi atas sinergitas semua pihak yang meliputi pemerintah, TNI-POLRI, lembaga usaha, masyarakat, akademisi dan media karena pada tahun 2019, luas lahan terbakar adalah berjumlah 13.099,21 Ha dan menurun pada tahun 2020 menjadi seluas 787,96 Ha, sehingga berhasil turun sebanyak 12.311 Ha.
“Hal ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, kinerja semua pihak dan peran masuarakat semoga di Tahun 2021 dan seterusnya kita dapat mewujudkan komitmen dan target kita bersama untuk Kalteng Bebas Kabut Asap,”ujarnya.
Sebanyak 8.312 perseonil disiagakan yang terdiri dari TNI, POLRI, BPBD, Dinas Kehutanan, Brigdalkar KPH, Manggala Agni, MPA/TSAK/BPK dan Tagana, didukung juga dari Operasi Udara melalui usulan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana, yang pembiayaannya ditanggung dari dana APBD Provinsi Kaltent melalui Belanja tak terduga (BTT) mencapai Rp100 Milyar, dana tugas pembantuan Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
“Saya memahami betul bahwa tugas dan tanggung jawab semua pihak cukup besar dan sangat mulia. Oleh karena itu saya percaya Karhutla bisa kita cegah. Karena sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia sehingga pendekatan secara intensif kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah Karhutlabmenjadi kunci utama dalam keberhasilan kita bersama,”kata Gubernur Sugianto Sabran.