Melihat itu lah Syafriadi mengaku terenyuh dan mencoba memformulasikan program untuk kebutuhan PWI ke depan.
“Dalam program ini saya namakan 4i, yakni Profesi, Edukasi, Ekonomi dan Integrasi,” ucap Owner berazam.com ini.
Dijelaskannya, Profesi ini dulu bermarwah, sekarang sudah bergeser sangat jauh. Siapapun orangnya kini bisa menjadi wartawan, makanya profesi ini bukan lagi membanggakan. Banyak wartawan sekarang yang tidak kredibel. Jika ini dibiarkan, maka jangan salahkan mereka kalau tulisannya ke kiri dan ke kanan. Solusinya, pelatihan dan pendidikan kepada wartawan.
Kedua, edukasi. Ini sangat perlu dilakukan untuk menguatkan sumberdaya wartawan. Baik itu dalam hal menulis, atau pemahaman terhadap kode etik.
Ketiga, ekonomi. Untuk meningkatkan kesejahteraan wartawan itu sangat sulit. Namun ini akan diusahakan dengan menggandeng seluruh perusahaan yang ada.
Keempat, Integrasi atau pola hubungan PWI Provinsi dengan PWI kabupaten/kota. Dulu sudah bagus, tapi sekarang berjalan sendiri-sendiri.
“Ada yang bertanya, apakah tidak malu kalau nanti kalah? Bagi saya kalah dan menang itu hal biasa. Menang bermartabat, kalah terhormat. Jadi saya tegaskan, sekali maju tetap maju. Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang,” pungkasnya.
H Dheni Kurnia dalam sambutannya, apapun yang kita buat tidak boleh mundur. “Ini pernah saya buktikan. Saya menjadi wartawan harus menjadi wartawan hebat. Masuk ke media yang hebat,” kata Dheni.
“Begitu juga ketika saya bertekad mau menjadi ketua PWI. Alhamdulillah, keseriusan yang kita lakukan berbuah hasil maksimal. Saya menjadi ketua PWI Riau dua periode. Sekali maju, maka tetap maju. Ingat, setiap jaman itu ada orangnya, setiap orang ada masanya,” imbuhnya.(rls)