IPW: Baru Hitungan Jam Kapolri Dilantik Untuk Membawa Konsep Polsek Paradigma Baru, Polsek Sungai Pagu Sumbar di Serbu Massa

Hukrim, Top Ten664 kali dibaca

Jakarta, lintas10.com – Indonesia Police Watch (IPW) melihat, tantangan Kapolri baru untuk membenahi Polsek menjadi tugas berat. IPW merasa prihatin dengan terjadinya peristiwa pengrusakan yang dilancarkan sekelompok massa terhadap Polsek Sungai Pagu di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera barat.

Menurutnya peristiwa itu terjadi pada hari rabu (27/01) pukul 15:30 wib selang beberapa jam setelah Presiden Jokowi melantik  Listyo Sigit Prabowo sebagai kapolri baru. dalam harapannya Kapolri terpilih baru mencanangkan Polsek tidak boleh lagi menangani kasus akan tetapi hanya menjadi pembina dan pengendali Kamtibmas.

“Tak pelak kasus penyerangan Polsek Sungai Pagu ini menjadi ironi dan sekaligus tantangan bagi kapolri baru. Artinya, bagaimana pun konsep baru kinerja Polsek yang digagas Kapolri Sigit perlu ditata degan komperhensif, agar jajaran Polsek menjadi lebih peka dengan deteksi dini. Sehingga bisa segera mengantisipasi situasi yang ada, baik saat melakukan tindakan maupun pasca melakukan tindakan,” Urai Neta.

Dengan kepekaan dan antisipasi yang tinggi, Polsek tidak lagi menjadi bulan-bulanan amuk massa. Dan program Polsek paradigma baru yang digagas Kapolri Sigit bisa berjalan maksimal dan membawa polri benar – benar presisi.

Untuk Kasus di Polsek Sungai Pagu diketahui  bermula dari penangkapan tersangka DC, buronan kasus penjudian yang juga diduga sering memalak warga.

Pada saat ditangkap tersangka
DC melakukan perlawanan, dengan cara menyerang petugas dengan sebilah senjata tajam.

Salah seorang polisi berhasil ditusuknya hingga bagian tangan dan bagian tubuh lainnya luka luka. Karena membahayakan petugas, polisi melepaskan tembakan ke arah pelaku guna melumpuhkannya. Tembakan mengenai bagian kepala pelaku. Akhirnya, Pelaku dinyatakan meninggal dunia di RSUD Solok Selatan.

“Kematian tersangka ini memicu Amarah Keluarga dan Kerabat pelaku. Mereka lalu ramai – ramai mendatangi Mapolsek Sungai Pagu. Lalu melempari Mapolsek dengan batu hingga benda keras lainnya. Ada sekitar 200 orang lebih yang menyerang Polsek,” ungkap Neta.

Baca Juga:  Bupati Rohil Sidak Ke Kantor Diskes

Akibat penyerangan ini, ruangan penjagaan dan tempat penerimaan laporan atau pelayanan masyarakat rusak berat. Semua kaca pada ruangan itu rusak berat. Meski demikian, fasilitas lainnya hingga kedaraan yang terparkir di halaman Mapolsek tidak ada yang mengalami kerusakan.

Setelah menyerang Mapolsek Sungai Pagu, massa memblokade jalan penghubung Padang Aro-Muara Labuh. Ruas jalan yang diblokade itu merupakan jalan lintas utama yang menghubungkan Provinsi Sumbar dengan Kerinci, Provinsi Jambi.

Kasus ini harus menjadi pembelajaran bagi kapolri baru Sigit yang hendak menggagas Polsek paradigma baru. Dari kasus ini bisa terlihat bagaimana kemampuan deteksi dini jajaran Polsek dalam menghadapi sebuah peristiwa. Lalu sejauh mana aparatur Polsek bersikap terlatih dalam menghadapi tersangka.

Lalu sejauh mana aparatur Polsek taat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah menjadi ketentuan baku di Polri. Lalu sejauhmana aparatur taat hukum bahwa tugasnya adalah melumpuhkan tersangka dan bukan menjadi algojo, yang main tembak kepala saat hendak melumpuhkan tersangka.

Dari kasus Polsek Sungai Pagu ini, sebelum menjalankan konsep Polsek paradigma baru, kapolri Sigit perlu mengevaluasi kualitas aparatur Polsek untuk melatih mereka agar profesional dan benar benar terlatih menjadi anggota kepolisian di ujung tombak Polri.

Kapolri Sigit juga perlu mengevalusi persenjataan semua anggota Polsek agar diketahui kualitas nya, sehingga senjata itu benar benar bisa presisi, jangan mau menembak kaki yang kena malah kepala.

Dan dalam kasus Polsek Sungai Pagu ini, siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum dan bertindak semena mena harus diseret ke pengadilan, baik itu anggota polisi maupun anggota masyarakat yang anarkis.

Reporter: Ley Tinambunan











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses