Dirjen GTK: Angka Kebutuhan Guru Tidak Pernah Sama, karena itu Pemangku Duduk Bersama-sama

Lintas Jabodetabek766 kali dibaca

Supaya sama, bagaimana, kita akan membentuk atau memanfaatkan yang sudah ada, kalau SD yakni KKG, SMP ada MGMP, SMA/SMK ada MPMP, kalau MGMP terjadi aktif, bayangkan kalau SD ada 10 Mapel berarti ada 10 MGMP, contoh nanti akan ada MPMP Matematika, akan ada MGMP IPA, akan ada MGMP IPS, belum lagi SMA yang memiliki 24 Mapel dan SMK ada 36 Mapel.

“Nanti kalau MGMP sudah aktif di seluruh zonasi dilaksanakan dengan secara masif atau nasional, bayangkan, akan luar biasa. Misalkan MPMP sekali seminggu, nah kalau satu tahun 54 minggu, berarti 50 persen saja itu jalan, berarti 27 kali per Mapel akan ada pertemuan setiap tahun. Ini luar biasa,” kata Supriano.

Menurutnya, untuk biaya akan digeser dari Pusat, sekarang ada dialokasikan Rp 840 miliar dana yang biasa digunakan untuk memanggil guru-guru pelatihan akan digeser ke MGMP, dan kalau digunakan dana ini untuk pelatihan di Pusat, targetnya sedikit, tapi kalau kita geser ke Kabupaten/Kota berarti disebar ke 2.578 zonasi. “Jadi memperlakukan proses pembelajaran ini sama, tidak dibeda-bedakan,” katanya.

Bayangkan luar biasa ini program. Ini yang Pak Menteri suruh lakukan agar pendidikan merata. Nanti MGPM di tingkat Zona kita kasih dana untuk biaya snack, transport lokal, dilihat daerah yang sulit jangkauan dimungkinkan akan diberikan dana lebih besar. Ini digunakan untuk membicarakan mutu.

“Bayangkan kalau setiap minggu ini terjadi di 2.578 zonasi setiap Sabtu atau Minggu di republik ini berbicara bagaimana peningkatan mutu. Suatu saat mau pisah, ada lagi atau mau rendom dimana saja kita sudah siap. Saya rasa program Pak Menteri ini luar biasa. Ini menjawab, kalau tidak dilakukan sampai kapan pun masalah pendidikan mungkin agak lama pemerataannya. Sekarang sudah sama,” kata Dirjen GTK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses