Alfedri juga mengharapkan program pembangunan Pusat Konservasi Harimau Sumatra ini juga dapat mendukung program peningkatan industri pariwisata Kabupaten Siak.
“Tentunya kita semua juga berharap agar kedepan program pembangunan Pusat Konservasi Harimau Sumatra ini dapat mendukung peningkatan industri pariwisata di Kabupaten Siak. Seperti kita ketahui kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil ini memiliki keanekaragaman hayati hutan gambut, flora dan fauna, serta keindahan alam yang asri juga alami ,hal ini tentu akan manarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang berwisata” imbuhnya.
Alfedri juga berharap program pembangunan ini akan mampu menjelma menjadi ikon pariwisata Kabupaten Siak dan nasional yang baru, sehingga Kabupaten Siak dapat memberikan kontribusi lebih bagi industri pariwisata nasional.
“Saya tentunya juga berharap program pembangunan ini dapat menjelma menjadi ikon pariwisata yang baru baik bagi Kabupaten Siak, Propinsi Riau, maupun nasional sebab ini merupakan pembangunan pusat konservasi harimau Sumatra pertama di Indonesia, sehingga kita nantinya akan mampu memberikan kontribusi lebih bagi peningkatan industri pariwisata nasional” harapnya.
Sementara itu, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Jamaluddin menjelaskan bahwa Pembangunan Pusat Konservasi Harimau Sumatra ini memerlukan persiapan yang matang sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
“Saya ingin menyampaikan beberapa hal penting terkait program pembangunan Pusat Konservasi Harimau Sumatra yang akan kita laksanakan ini. Seperti kita ketahui bersama bahwa di kawasan Giam Siak Kecil ini merupakan daerah yang masih belum tersentuh jaringan telekomunikasi, kemudian alat transportasi masih menggunakan kapal pompong yang biaya sewanya tergolong cukup tinggi, serta kawasan ini masih sulit di lalui kendaraan seperti mobil pemadam kebakaran,untuk itu membutuhkan persiapan yang matang” jelasnya.