Pacitan, lintas10.com – Kodim 0801/Pacitan menyelenggarakan kegiatan komunikasi sosial (Komsos) dengan komponen masyarakat (Kommas) Madiun di Makodim 0801/Pacitan, Pacitan, Kamis (31/5/2018). Salah seorang pembawa materi dari Mapolres Pacitan yakni Ipda Sri Sardono, Kaurmintu Narkoba terkait dengan narkoba dengan materi “Kasus peredaran dan penggunaan narkoba tak bisa disepelekan. Sebab hampir setiap hari, sedikitnya lima puluh orang meninggal dunia karena pengaruh barang haram tersebut”.
Ipda Sri Sardono melalui paparannya mengatakan, harus diakui, bahwa bisnis narkoba memang menjanjikan keuntungan melimpah. Sebagai contoh, untuk satu kilogram bubuk sabu dibenderol Rp 1 miliar. Sedangkan untuk satu gram paket kecil dijual Rp 25 ribu.
“Karena itu, perdagangan sabu sangat sulit dihentikan, tanpa ada sinergitas dengan masyarakat. Khususnya para pemuda,” kata Ipda Sri Sardono.
Menurut Ipada Sri Sardono, pengguna narkoba menjadi ketergantungan secara mental. Dalam kurun waktu tertentu, juga bisa menyebabkan peradangan otak dan hati yang berujung pada kematian.
“Narkoba mengandung zat kimia (d-eta-9-tetrohydro cannabino) yang mempengaruhi perasaan dan mental penggunanya. Yang lagi marak di Indonesia sekarang ini adalah psikotropika. Sebab harganya jauh lebih murah ketimbang sabu, heroin dan lainya, yaitu Rp 500 per butir,” jelasnya.
Karen itu, Ipda Sri berpesan, seandainya mendapatkan atau menemukan siapapun yang menggunakan barang-barang yang mematikan itu, segera laporkan ke pihak berwajib.
“Polisi tentu akan segera bersikap. Segera direhabilitasi dan diproses sesuai hukum yang berlaku, agar mereka mendapatkan efek jera dan tidak memakai atau mengedarkan lagi barang haram tersebut,” tegasnya.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0801/Pacitan, Letkol (kav) Aris Toteles Hekeng Nusa Lawitang, pada kesempatan yang sama berharap kepada seluruh pemuda dan pemudi di Pacitan bisa menumbuhkan semangat dan rasa cinta kasih serta mewujudkan perdamaian dan cinta tanah air.
“Berbeda itu indah dan harus menjadikan kekuatan yang besar demi negara ini dan terwujudnya NKRI yang kuat dan damai. Karena itu nikmati perbedaan tersebut dan jangan dijadikan suatu masalah dalam perbadaan,” pesannya.
Dandim juga berkesempatan memberikan cinderamata kepada perwakilan pemuda, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
“Di Indonesia ini cukup beragam dan berbeda-beda suku bangsa. Oleh sebab itu jangan ada perbedaan dengan sesuatu yang berbeda tersebut. Mari kita ciptakan bersama tali persaudaraan antar umat agama, suku, ras, dan asal masyarakat itu dari mana. Kita ciptakan rasa aman, damai, dan saling mengasihi antar sesama,” timpal Suharyanto, Kepala Bakesbangpol.
Menurutnya, peran pemuda sangat penting guna terwujudnya Indonesia yang lebih maju, aman, damai, dan sejahtera. “Ayo tumbuhkan rasa tanggung jawab dan rasa cinta tanah air,” ajak Suharyanto. (Benz)