“Kita dorong generasi muda kerinci kanan, di bidang ke agamaan, pak camat dan penghulu harus memikirkan bagai mana dari sini lahir qori dan qoriah, serta hafiz terbaik, tentu menciptakan pondok pondok tafiz, rumah pelatihan quran,”ungkapnya.
Berkaitan dengan Islam yang di sampaikan masyarakat, meminta pembebasan lapangan bola, langsung di Jawab oleh Bupati.”Saya sudah sampaikan dengan Kabag pertanahan agar di masukan, pada pembahasan APBD tahun 2020, agar di bebaskan lahan untuk lapangan bola,”tutupnya.
Sementara itu Penghulu Bukit Agung Palungan Panjahitan menceritakan terbentuknya kampung bukit agung secara depenitif pada taking 1997 di bawah kabupaten bengkalis masa itu.
Terbentuknya kabupaten Siak tahun 1999, wilayah Bukit Agung secara admintratif masuk ke wilayah kabupaten Siak. Kampung Bukit Agung di untungkan yang letaknya berdampingan dengan jalan lintas nasional, Seiring waktu berjalan perkembangnya tampak pesat.
“Namun, pak bupati yang menjadi persoalan kami, di kampung kami tidak ada lapangan bola kaki, sehingga mau membuat kegiatann yang sekala besar sangat sulit,”ungkapnya.
Di katakanya, lapangan sangat dibutuhkan agar anak anak dapat berolah raga. Ia berharap ke hadiran bupati dapat mengakomodir usulan yang di sampaikan masyarakat kepadanya.
Hadir pada acara itu, Anggota Dewan Siak Fairus, Camat Kerinci Kanan M Hassanal Lutfi, penceramah Maruli Asari Asibuan, unsur pimpinan kecamatan dan ratusan masyarakat Bukit Agung.