Bupati Labuhanbatu Resmikan Kantor UPTD Untuk Kebutuhan Masyarakat

Sementara, Tokoh Masyarakat Panai Tengah H. Hasan Zakaria Hasibuan pada peresmian Kantor UPTD Bina Marga dan Pengairan Wilayah II di Labuhanbilik mengatakan.

“Bahwa bertahun-tahun dari atok kami sampai ayah kami memang mendambakan alat-alat ini seperti becho, dozer dan bomax ada didaerah kami, supaya kami jangan lagi menyewa, membayar dan sebagainya, oleh karena itu terima kasih kepada bapak Bupati, karena bapak mengingatkan dan memperhatikan kami di Kecamatan Panai tengah dan kami pun berjanji akan tetap mengingat bapak,” ungkapnya.

“Barulah kami tahu bahwa pak Bupati sayang kepada kami, karena memikirkan dan memperhatikan kami, kami yakin dengan tiga alat berat ini masyarakat lemah akan bangkit menjadi kuat, karena sudah bisa bertanam cabe, sayur dan lainnya tidak akan terendam lagi, sebab seluruh saluran air/parit sekarang sudah tumpat akibat tidak ada pencucian, kalau kami panggil alat berat seperti ini maka sangat mahal dan sekarang kami sudah mudah, tinggal hanya lapor kepada Kepala Desa dan tehniknya sudah ada yang mengatur,”jelas Hasan Zakaria Hasibuan.

Menurutnya, Kalaupun punya kebun satu atau dua hektar, tentu dapat mempergunakan alat-alat ini dengan memenuhi ketentuan-ketentuannya, sehingga masyarakat di Kecamatan Panai Tengah ini akan bangkit dan maju.

Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap, SE, M.Si di dua Kecamatan itu mengatakan, ia melihat bahwa Labuhanbatu ini sangat luas infrastruktur atau jalannya dan sangat banyak parit-parit yang tumpat.

“Kalaulah itu dilaksanakan dengan anggaran APBD, saya rasa lama sampainya pada masyarakat, karena kemampuan dari pada keuangan kita.Saya berfikir, bagaimana caranya untuk mendesain supaya anggaran itu tidak begitu banyak dan tidak begitu mendesak tetapi masyarakatitu terbantu, maka didalam pemikiran saya, saya harus menyediakan sarana alat berat tadi, kita ketahui bahwa di Labuhanbatu masih banyak jalan-jalan yang dilalui truk medannya masih parah sehingga mengurangi harga sawit atau padi srta kebutuhan masyarakat, karena seorang tokeh itu tidak akan mau rugi, ketika sawit diujung sana dan melangsir pasti dipotongkannya harga pembelian dia di tangkahan, karena tokeh tidak mau merugi dan yang dirugikan itu adalah masyarakat,” terang Pangonal Harahap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses