Bahas Sakit Kepala Sebelah Atau Migrain Bersama Promkes RSUD Kapuas di Radio Diskominfo Kapuas

Lintas Kab.Kapuas5 kali dibaca

KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 98,1 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni, dr. Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE), didampingi Popo Subroto, SKM, M.I.Kom, selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, dan ditemani Penyiar Radio Diskominfo Kab. Kapuas, Hadi, mengulas tentang Migrain / Migren atau Sakit Kepala Sebelah, pada hari Kamis (20/02/2025).

dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa Migrain / Migren berasal dari bahasa Yunani hemicrania. Hemi artinya setengah, crania/ cranium berarti tengkorak/ kepala. Jadi arti dari migren adalah nyeri kepala sebelah/ setengah/ unilateral. Dikarenakan adanya gangguan saraf dalam otak.

(Baca Juga : RSUD Kapuas Tambah Dokter Spesialis Penyakit Dalam Baru)

“Yang dirasakan oleh penderita saat migren adalah nyeri kepala sebelah dan terasa berdenyut parah, baik sebelah kiri atau pun sebelah kanan, dan bisa menyebar ke seluruh kepala. Nyeri kepala tersebut datang secara berkala dan sering kali disertai gangguan saluran cerna seperti , mual, muntah; perubahan penglihatan; dan badan terasa lemah,” ujarnya.

Serangan migren dapat terjadi beberapa kali setahun sampai beberapa kali dalam seminggu, dan durasi serangan umumnya 1-2 jam, yang bisa berlanjut ke seluruh kepala. Nyeri kepala yang berdenyut dapat diperparah saat bergerak. Menurut data WHO orang yang menderita sakit kepala pada rentang usia 18-65 tahun, sekitar 30%nya adalah penderita migren. Serangan migren biasanya pertama kali terjadi pada usia pubertas dan memberat pada usia sekitar 35-45 tahun, hal ini berkaitan dengan hormonal. Wanita tiga kali lebih sering mengalami serangan migren dibandingkan pria, dan pada usia lebih lanjut (50-60 tahun)biasanya frekuensi serangan migren berkurang dan tidak terlalu parah.

Para ahli belum dapat mengetahui secara pasti penyebab migrain pada seseorang, meskipun diketahui hal ini berkaitan dengan perubahan di dalam otak dan adanya faktor genetik yang mempengaruhi, di kutip dari EMC Healthcare. Namun pada banyak kondisi yang terjadi, para ahli menemukan adanya penurunan kadar serotonin  serta adanya gangguan sirkulasi darah yang berupa vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) sehingga terjadi penyaluran darah yang berlebih ke selaput otak pada saat serangan migren terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses