Warga Rimba Polon Pertanyakan Tindak Lanjut Pelepasan Lahan Dari PT. Kimia Tirta Utama

Siak80 kali dibaca

Kotogasib lintas10.com- Sukamto salah seorang warga Dusun Rimba Polon Kampung Pangkalan Pisang Kecamatan Kotogasib meminta proses pelepasan lahan yang saat ini sudah puluhan tahun di kuasai masyarakat segera mendapatkan kepastian dari Perusahaan Astra Agro Lestari PT. Kimia Tirta Utama.

Hal itu ia sampaikan saat ditemui di Kotogasib Rabu (25/6/2025).

“Memang 3 tahun lalu pihak Perusahaan melalui Legalnya dan Tim bersama pihak Terkait sudah turun melakukan pengukuran ke lapangan namun hingga kini progresnya tidak diketahui,” ujar Kamto yang juga tokoh masyarakat.

Lambatnya progres itu lanjut Kamto menjadi tanda tanya dan banyak masyarakat pemilik lahan bertanya.

“Kitapun berulang kali mempertanyakan kepihak manajemen pimpinan PT. Kimia Tirta Utama namun jawabannya tidak belum ada kepastian,” katanya.

Menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat ia bersama pemerintah Kampung telah berusaha menanyakan ke pihak terkait bahkan melayangkan surat.

“Bentuk keseriusan, kita sudah melayangkan surat ke beberapa instansi, bermohon dapat perhatian,” katanya.

Perlu di ketahui bahwa Rimba Polon berdiri sejak Kampung Pangkalan Pisang ada, bahkan fasilitas pendidikan berdiri dibagun dari Pemerintah Daerah Siak.

“Jadi Rimba Polon ini sudah berdiri lama sejak Kampung Pangkalan Pisang ada,” ucap Kamto.

Ditempat terpisah Administratur (ADM) PT. Kimia Tirta Utama Teddy Yohendra ketika di konfirmasi melalui saluran selulernya mengatakan bahwa untuk proses pelepasan Dusun Rimba Polon sudah sampai di pusat.

“Udah proses sampai kantor pusat tinggal menunggu persetujuan pimpinan,” sebut Teddy.

Di tempat terpisah Ardiman selaku CDO (humas) menambahkan bahwa untuk pelepasan lahan Rimba Polon menjadi prioritas dan sudah diajukan ke pusat.



Baca Juga:  Bupati Siak Pimpin Rapat Kordinasi Hari Libur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses