Senada dengan itu, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) kabupaten Siak mengucapkan terimakasih kepada peserta workshop jurnalis yang telah datang ke Siak. Diakuinya kondisi dikabupaten Siak memang cukup kondusif dan belum pernah ada tejadi konflik agama.
Usai acara tersebut saat dijumpai, Basril Purnawan Kasubag Hukum Kantor Wilayah Kemenag Propinsi Lampung, mengaku kagum dengan keindahan kota Siak, tata kota dan kebersihannya, sehingga membuat ia dan peserta lainnya merasa nyaman berada di Siak.
Terkait masalah workshop jurnalisme Basril menilai kegiatan tersebut sangat strategis dalam upaya menggandeng insan pers. Karena mereka dapat menyumbangkan informasi-informasi terutama terkait kehidupan di masyarakat yang mencerminkan budaya damai yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat.
Menurut saya, media dan jurnalis memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan umat beragama, dan sekaligus bisa mempromosikan serta memperkuat kerukunan umat beragama, ujarnya.
Septi Artiana wartawati Antara Bangka Belitung, merasa senang bisa singgah di negeri Istana, dan bisa langsung melihat peninggalan kerajaan Siak. Saya kagum dengan istana kerajaan Siak, tadinya saya pikir barang-barang yang dipajang replika semua, eh ternyata asli, ungkapnya.
Salah seorang peserta yang juga berasal dari Bangka Belitung menyampaikan bahwa Riau, khususnya di Siak ini kental dengan budaya melayunya. Sama seperti di Bangka Belitung yang identik dengan dunia melayunya. Ia berharap agar kerukunan umat beragama khususnya di Siak bisa menjadi menjadi contoh maupun sarana edukasi. (Rls)