Pria yang sehari-hari menjabat sebagai Kapendam Jaya ini menuturkan, pada hari H pelaksanaan lomba lari pada 4 November lusa, kegiatan ini tidak hanya sekadar lari, tapi juga dilakukan dalam atmosfer militer. Artinya, para pelari akan disuguhi keterampilan aerobatik tim dari Tim Aerobatik Udara Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU, ada terjun payung kemudian ada pameran alutsista darat, laut, udara. Kemudian ada kesenian dari khas Lombok.
Lebih jauh ia mengungkapkan, rangkaian TNI Internasional Marathon 2018 sudah berlangsung sejak tanggal 1 November. Puncaknya, lari maraton sejauh 42 kilometer pada Minggu 4 November 2018. “Ada 6.000 peserta yang sudah daftar dan 240 peserta dari mancanegara dari 22 negara dalam event internasional ini,” tandasnya.
Diharapkan oleh Dansatgaspen, TNI Internasional Marathon 2018 ini bisa melahirkan pelari berbakat yang bisa mengharumkan bangsa di kancah nasional maupun internasional. “Rute ini sudah dapat sertifikasi internasional dunia, rute ini memenuhi kriteria 21 K dan 42 K, itu akan diakui internasional,” imbuhnya.
Pihak Pemprov Nusa Tenggara Barat sendiri mengapresiasi dan mendukung penuh penyelenggaraan TIM 2018. Hal ini seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Lombok Lalu Muhammad Faozal. Ia mengungkapkan, TIM 2018 diharapkan bisa mengembalikan geliat pariwisata di NTB yang turun hingga 20 persen pasca gempa bumi.
“Ini adalah recovery pariwisata NTB pasca bencana gempa. Kami punya waktu tiga bulan untuk menormalisasi pariwisata di NTB pasca bencana, karena memang begitu kejadian gempa, penurunan angka kunjungan kami sampai 20 persen. Ini ajang yang tepat untuk meyakinkan dunia, bahwa Lombok siap dikunjungi kembali oleh wisatawan pasca gempa,” singkatnya.