RIAU, lintas10.com- Hari kedua berada di Provinsi Riau, Rabu 9 Mei 2018, Presiden Joko Widodo bertolak ke Kabupaten Rokan Hilir dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU melalui Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin pada pukul 08.20 WIB. Tiba di Helipad Lapangan Sepak Bola, Kelurahan Bagan Batu Kota, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir pukul 09.10 WIB, Presiden yang didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Plt Gubenur Riau Wan Thamrin Hasyim disambut Plt Bupati Rokan Hilir Jamiludin.
Ribuan warga Rokan Hilir juga turut menyambut kehadiran Presiden, tampak Presiden dan rombongan menahan langkah karena banyaknya warga yang ingin bersalaman dan menyapa Presiden.
Tak lama setelah itu, Presiden disematkan Tanjak berupa ikat kepala, selempang dan kain pinggang berwarna kuning oleh tokoh adat.
Dari lokasi helipad, Presiden bersama rombongan menuju lokasi replanting kelapa sawit untuk meluncurkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Riau.
Setelah diluncurkan perdana di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada 13 Oktober 2017 dan Serdang Bedagai, Sumatera Utara pada 27 November 2017, Riau menjadi Provinsi Ke-3 dari program PSR ini. Di Kabupaten Rokan Hilir ini, pemerintah akan memulai peremajaan kebun sawit rakyat seluas 25.423 hektare untuk Provinsi Riau di tahun 2018.
Luasan tersebut tersebar di 8 kabupaten, yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak, Pelalawan, Kuantan Sengingi, Indragiri Hulu dan Bengkalis.
Peremajaan Sawit Rakyat di Provinsi Riau sudah sangat mendesak karena total luas lahan kelapa sawit rakyat di Provinsi Riau yang mencapai 1,58 juta hektare pada umumnya merupakan kebun tua yang dilakukan penanaman pada sekitar tahun 1980-an melalui Program Perkebunan Inti Rakyat-Transmigrasi (PIR-Trans), sehingga produktivitasnya menjadi rendah dan tidak dapat menikmati hasil yang baik.