Sembilan Kecamatan di Kota Medan Dilanda Banjir, DPRD Angkat Suara

Lintas SUMUT300 kali dibaca

Lintas10.com, MEDAN – Sebanyak tujuh belas Kelurahan dan sembilan Kecamatan di Kota Medan dilanda banjir. Peristiwa banjir ini terjadi pada hari Jumat (18/11/2022) malam atau tepatnya pukul 19.00 wib.

Adapun daftar ke sembilan Kecamatan yang terkena banjir sebagaimana dilihat wartawan dalam laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan di sembilan kecamatan yakni : Medan Helvetia, Medan Selayang, Medan Maimun, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Polonia, Medan Petisah, Medan Baru, Medan Barat.

Diperkirakan sebanyak 1.699 rumah warga kota medan terkena dampak banjir, dan sekitar 1.843 KK dan 5.907 Jiwa penduduk kota medan juga terkena dampak.

Hal ini disebabkan intensitas penghujan yang tinggi pada akhir tahun per bulan November ini. Akibatnya, sejumlah titik dikota medan mengalami banjir berat dan ringan.

Salah satunya lokasi yang dilanda banjir berat berada di Komplek Bumi Asri Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia.

Pada titik lokasi ini, pantauan wartawan ketinggian air mencapai kurang lebih satu meter. Tampak kendaraan roda dua kewalahan untuk melintas dan mogok terkena air.

Warga dilokasi ini sebagian memilih untuk berjalan kaki dan mendorong kendaraanya. Sementara untuk roda empat memilih untuk parkir di tempat yang tidak terkena air dan pergi berjalan kaki menerobos banjir.

Titik lainnya berada di Jalan Ringroad depan Mc Donal, Simpang Pos Kecamatan Medan Johor. Pada titik ini juga genangan air menyulitkan pengendara roda dua untuk melintas.

Atas peristiwa yang dialami warga tersebut, legislator dari partai Gerindra Dedy Aksyari Nasution mengungkapkan keprihatinannya dan turut merasakan kesusahan akibat banjir yang dialami warga Kota Medan.

“Penanggulangan banjir ini memang masuk dalam program utama dari Pemko Medan, dimana saat ini sedang dilakukan pembangunan drainase secara masif dengan maksud dan tujuan bisa mengantisipasi banjir dan genangan air yang ada ketika hujan,” kata Dedy Aksyari Nasution kepada wartawan Sabtu (19/11/22).

Baca Juga:  Pasar Murah Disinyalir Jadi Ajang "Permainan," Anggota DPRD Kota Medan Antonius Devolis Tumanggor Angkat Suara

Ditegaskannya, bahwa DPRD Medan telah menyetujui dan mengalokasikan dana yang cukup tersebut harus benar – benar bermanfaat.

“Semoga saja pada instansi terkait di Pemko Medan sudah melakukan kajian yang benar dan pembangunan juga tidak asal-asalan oleh para kontraktor atau rekanan sehingga di tahun mendatang permasalahan ini sudah bisa diminimalisir,” tegasnya lagi.

Dedy pun menegaskan penanganan banjir, bukan semata – mata menjadi tanggungjawab Pemko Medan akan tetapi kita semua baik itu Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, BWS dan masyarakat.

Masih dalam penanganan banjir, Dedy juga menyentil kinerja Dinas Perumahan Kawasan Pemukimam dan Penataan Ruang (DPKP2R) Kota Medan, dibawah kepemimpinan Endar Sutan Lubis. Kenapa harus demikian banyak bangunan yang seharusnya tidak berdiri di jalur hijau atau resapan air namun nyata nya tetap berdiri.

Maka untuk itu Dinas PKP2R harus segera menertibkan tata letak bangunan yang tidak sesuai peruntukannya karena ini salah satu penyebab terjadi luapan air hingga merendam jalan, pemukiman warga hingga perkantoran.

Nah begitu juga hal kepada warga diimbau agar tak membuang sampah sembarang apalagi dibuang ke dalam parit.

Harapnya, jangan hanya Walikota Medan Bobby Nasution saja yang puntang-panting memikirkan masalah ini dan meninjau dampak banjir kelapangan.

Nah untuk Kepala Dinas baik itu PU, DPKP2R, dan Bappeda bersama jajaran turunlah ke lapangan dengan kordinasi dengan camat dan lurah untuk memonitor dan pelaksanaan tindakan antisipasi penanganan banjir. (Ly)











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses