Satgas Yonif 328/DGH Cegah Peredaran Gelembung Ikan Kakap Bernilai Ratusan Juta Rupiah

Lintas Jabodetabek516 kali dibaca

Dari Lam, akhirnya terkuak bahwa itu gelembung ikan kakap Tiongkok seberat 9 kg yang akan dibawanya dari PNG ke Indonesia,” tambah Erwin.

Untuk diketahui, sejak tahun 2000-an, gelembung ikan kakap Tiongkok memiliki nilai jual yang fantastis. Sebagaimana hukum ekonomi, itu terjadi karena permintaan yang demikian tinggi. Selain ikan kakap Tiongkok, yang paling banyak diburu yaitu Ikan Gulama atau ikan Tirusan (Tirus) atau ada juga yang menyebutnya dengan ikan kakap tawar.

“Ikan kakap Tiongkok dan ikan gulama banyak dijumpai di air laut wilayah tropis, dan telah menyebar di Samudera Pasifik, seperti di Papua ini,” tegas Erwin.

Menurutnya, mereka tidak akan mempermasalahkan jika pelaku memiliki kelengkapan dokumen atau bukti pembelian yang sah.

“Dapat kita bayangkan, dengan berat yang mencapai 9 kg, gelembung renang atau biasa disebut fish maw tersebut dapat diperoleh dari berapa banyak ikan yang berhasil mereka buru.

Sering terjadi, para nelayan hanya mengambil gelembung tersebut dan membuang daging ikannya,” ujarnya.

“Ini akan terjadi seperti perburuan sirip hiu yang kini sudah dilarang. Semoga kedepan ada aturan yang jelas tentang jual beli gelembung ikan seperti itu,” imbuhnya.

Lebih lanjut menurut lulusan Akmil 2002 itu, memang gelembung ikan terlihat biasa, namun nilainya saat ini nelayan bisa mendapatkan uang sekitar jutaan rupiah.

“Jika beratnya diatas 200 gram, (gelembung) ikan kakap Tiongkok betina bisa dihargai Rp. 1 juta – 18 juta per kg, sedangkan yang jantan antara Rp 11 juta – 28 juta per kg. Belum jika dijual oleh penadah, maka harga jualnya bisa lebih mahal lagi,” rincinya.

“Perburuan oleh para nelayan marak setelah adanya larangan terhadap kapal asing beroperasi di perairan Indonesia dan penggunaan trawl. Karena itu, ada juga menyebutkan harga gelembung ikan bisa dihargai 5 juta – 80 juta/kg,” tandas Erwin.

Baca Juga:  Tingkatkan Kemampuan Prajurit, Korem 091/ASN Gelar Latorjab

Terkait dengan pangsa pasarnya, lanjut Erwin, saat ini orang-orang Tiongkok yang datang ke Merauke dan sengaja untuk membeli gelembung tersebut.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses