“Dalam beberapa hari ini, selain melaksanakan evakuasi korban yang tertimbun akibat gempa atau tsunami, kita melaksanakan upaya pencegahan dan pengamanan SPBU yang sempat ramai. Alhamudlillah kini di SPBU tidak terjadi kembali keributan akibat antrian panjang seperti sebelumnya,” kata alumni Akmil 2002 ini.
“Bahkan, saat ini berkat pengamanan yang dilakukan oleh anggota, para pedagang sudah berani membuka kembali toko mereka, sehingga situasi ini membuat kita optimis jika roda perekonomian Donggala secara berangsur-angsur bangkit dan pulih,” sambungnya.
Anggota Satgas Yonarmed yang digelar sepanjang RPU jalan Ganti sampai dengan Lolo Saluran telah berhasil membantu kelancaran distribusi logistik dan mencegah terjadinya penjarahan yang sempat ramai beredar di media.
Disela tugas evakuasi dan pengamanan, anggota Satgas dipimpin Serka Arifudin yang tengah melaksanakan patroli malam, menemukan seorang anak kecil yang menggunakan kaos putih bergambar dan celana pendek biru dan berusia sekitar 13 tahun dipertokoan Donggala, Rabu (3/10).
“Anak tersebut ditemukan dalam keadaan trauma sehingga belum dapat ditanyakan nama maupun asal-usulnya. Namun dari identifikasi anggota, dia memiliki ciri-ciri tinggi badan 140 cm, mata bulat, hidung sedang, rambut lurus, postur kurus, warna kulit coklat kehitaman. Sampai saat ini anak tersebut masih berada di posko SSK -2 yaitu di kantor Bupati Donggala,” terang Rohmadi.
Sebagai bentuk upaya pertolongan kepada anak tersebut, selain merawat di Posko SSK-2, Satgas juga telah melaporkan ke Komando Atas termasuk meminta agar diviralkan di Media Sosial agar dapat diketahui oleh sanak keluarganya serta menyampaikan jika ada yang merasakan kehilangan dan mengenalinya dipersilakan untuk menghubungi Poskonya dengan membawa identitas keluarga.