Tidak sampai satu minggu kejadian kelam berlalu, kelompok Goliat Tabuni melakukan pembakaran terhadap 6 buah honai masyarakat di kampung Yukum Distrik Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya serta melakukan penganiayaan terhadap warga dan pemerkosaan di Kampung Birime.
Dua bulan berlalu kejadian pembakaran, penganiayaan dan pemerkosaan di kampung Birime, Kelompok Goliat Tabuni kembali melakukan pembakaran 2 unit Sekolah Dasar (SD Inpres Wurudigime dan SD Inpres Aulagme) di Distrik Illu.
Kedua sekolah itu merupakan sekolah yang menjadi tempat generasi harapan Papua menimba ilmu pengetahuan, harapan anak-anak untuk mendapat pendidikan formal di Distrik Illu pun sirna, sungguh ironis.
Kelompok Goliat Tabuni kembali melakukan penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Kalome Distrik Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya.
Kejadian tersebut menyebabkan seorang warga bernama Sola mengalami luka bacok pada tengkuk/leher bagian belakang sepanjang 9 cm dengan kedalaman 2 cm.
Pembunuhan yang baru-baru saja terjadi adalah penyerangan terhadap dua orang angggota TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan yang sedang mengawal pendistribusian makanan untuk anak-anak di Tingginabut pada hari Minggu, yang mana pada hari Minggu merupakan hari besar bagi umat Kristiani melaksanakan ibadah.
Ini menunjukan bahwa aksi-aksi brutal kelompok KKB tidak mengenal waktu dan tempat.
Kedua Anggota TNI tersebut ditembak dan dipanah oleh kelompok bersenjata pimpian Goliat Tabuni di Distrik Tingginabut ketika bertugas menciptakan rasa aman kepada masyarakat di wilayah Papua.
Tanah Papua butuh rasa aman untuk menjamin kelancaran pembangunan. Semua elemen masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Papua harus selalu bersatu padu membantu proses pembangunan di Papua.