“Ternyata, secara tidak sengaja saat melaksanakan latihan, kami menemukan lahan yang ditanami ganja. Luas lahan sekitar 0,5 ha, ” kata Danyonif 123/RW Letkol Inf Rooy Candra Sihombing.
Berdasarkan penemuan tersebut, Danyonif bersama anggota melaksanakan komunikasi sosial teritorial kepada masyarakat menyampaikan bahwa masih ada ladang ganja.
“Dengan informasi yang kami dapatkan dari warga, langsung melaporkan kepada Danrem 023/KS, dan prajurit Yonif 123/RW melakukan pengendapan ataupun patroli ke ketinggian lebih kurang 1.000 meter dari permukaan laut telah menemukan sekitar 1 ha ladang ganja yang sudah dipanen sekitar 1 bulan yang lalu. Kami hanya menemukan 500 batang pohon ganja sisa panen tersebut,” terang Danyonif.
Setelah itu, Danyonif langsung memerintahkan anggotanya melakukan penyisiran, ternyata setelah naik sekitar 1 km keatasnya, lagi-lagi menemukan 2 ha ladang ganja yang siap panen.
“Setelah kembali kami menemukan ladang ganja tersebut, kami melaporkannya kepada Danrem, petunjuk beliau kami melaksanakan kegiatan taktis maupun administrasi dengan mencabuti ladang ganja tersebut dan membakarnya di TKP, seterusnya sebagai barang bukti kami membawa sekitar 12 batang untuk diserahkan kepada pihak Kepolisian,” sebut Danyonif 123/RW.
Lebih lanjut Rooy mengatakan, bahwa sebagai prajurit Infanteri, perbukitan Tor Sihite sangat cocok untuk latihan. Prajurit Yonif akn terus melaksanakan latihan di wilayah ini, apalagi wilayah ini juga merupakan latihan perang gerilya.
“Ini merupakan atensi bagi kami dan kami akan terus melakukan latihan di wilayah ini, karena TNI sudah menyatakan perang terhadap narkoba,” kata Letkol Inf Rooy Candra Sihombing.
Editor : Benz