Kebrutalan Penyerangan KKB Kepada Masyarakat Papua

Lintas Jabodetabek540 kali dibaca

Seperti dilansir dari laporan Lembaga pemantau Hak Asasi Manusia Amnesty International Indonesia mencatat aparat keamanan telah melakukan pembunuhan di luar hukum (unlawful killings) terhadap 95 orang di provinsi Papua dan Papua Barat, dalam kurun waktu kurang dari delapan tahun. Menurut mereka, hampir semua pelaku belum pernah diadili lewat sebuah mekanisme hukum yang independen.

Laporan dari Amnesty Internasional Indonesia ini sangatlah tidak Fair dan cenderung tendensius terhadap permasalahan di Papua yang dianggap hanya mengedepankan langkah represif dari pemerintah Indonesia melalui kekuatan militer. Lalu Pertanyaan besar yang belum terjawab adalah, “ Dimana Independensi lembaga-lembaga pemantau HAM atas korban yang berjatuhan dari pihak aparat keamanan Indonesia akibat dari penyerangan-penyerangan bersenjata yang dilakukan oleh KKB Papua tersebut.

Pernahkan lembaga-lembaga pemantau HAM tersebut juga dapat berlaku adil terhadap para pelaku pelanggaran HAM yang dilakukan oleh kelompok KKB tersebut dengan menyerang aparat TNI-Polri yang nyata-nyata hanya sebatas menjaga keamanan wilayah Papua.

Jika kita menilik hasil laporan dari Lembaga Pemantau HAM dalam hal ini Amnesty Internasional Indonesia, berbagai peristiwa yang terjadi di Nduga dan beberapa wilayah lainnya di Papua seperti berbagai aksi penembakan pegawai Freeport yang dilakukan oleh KKB Papua dan penyerangan terhadap personel TNI-Polri yang sedang bertugas pengamanan, tidak menjadikan catatan untuk mengusut pelaku-pelaku penyerangan tersebut untuk direkomendasikan sebagai kejahatan terorganisir yang jelas-jelas merupakan tindakan makar untuk mengacaukan situasi keamanan di Papua.

Kejadian terakhir yang baru-baru saja terjadi adalah penyerangan terhadap dua orang angggota TNI dari Kopassus yang sedang mengawal pendistribusian makanan kepada anak-anak di Tinginabut pada hari Minggu lalu, yang mana pada hari Minggu merupakan hari besar bagi umat Kristiani melaksanakan ibadah. Ini menunjukan bahwa aksi-aksi brutal kelompok KKB tidak mengenal waktu dan tempat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses