JAKARTA, LINTAS10.COM- Proses pengadaan Alat Komunikasi dan Elektronika (Alkomlek) TNI baik dalam rangka modernisasi maupun pemenuhan Alkomlek satuan, agar memerhatikan faktor interoperabilitas, transparansi, akuntabilitas, tepat guna, dan berdaya guna dengan memberdayakan industri dalam negeri.
Demikian dikatakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A melalui amanat yang dibacakan Inspektur Jenderal (Irjen) TNI, Letjen TNI Setyo Sularso pada pembukaan Rapat Koordinasi Komunikasi dan Elektronika (Rakor Komlek) TNI TA. 2017 yang digelar di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/2/17).
Adapun tema Rakor yang diikuti sebanyak 70 peserta tersebut adalah “Melalui Rakor Komlek TNI Dan Semangat Kebersamaan, Kita Mantapkan Interoperabilitas Komlek TNI Guna Mewujudkan TNI Yang Kuat, Hebat, Profesional dan di Cintai Rakyat”.
Kasum TNI menyampaikan, bahwa sistem Komunikasi dan Elektronika (Siskomlek) di lingkungan TNI adalah untuk mendukung kelancaran tugas pokok TNI, khususnya dalam menjamin kelancaran dan keamanan Kodal TNI secara komprehensif, baik dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
“Tingkatkan efektivitas peran Siskomlek melalui berbagai program pengkajian, Litbang maupun diskusi/sharing, baik dikomuniti internal Komlek TNI maupun non TNI,” katanya.
Menurut Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, produk Komlek TNI yang dihasilkan tidak hanya mendukung kelancaran tugas TNI, namun lebih pada mendorong perkembangan industri pertahanan agar menjadi kekuatan yang membanggakan di mata dunia. Upaya untuk mewujudkan interoperability Komlek TNI harus terus dibina dan ditingkatkan, sehingga diperoleh Siskomlek yang handal.
Dalam kesempatan tersebut, Kasum TNI menyampaikan, bahwa Rakor Komlek TNI memiliki nilai strategis untuk mengevaluasi realisasi program yang telah dilaksanakan dan menyampaikan kebijakan Pimpinan TNI dibidang Komlek, juga sebagai sarana untuk menyamakan visi, misi dan persepsi dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas TNI pada TA 2017.
Lebih lanjut, Kasum TNI menuturkan, bahwa pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat gabungan tidak hanya dilaksanakan antar matra, tetapi juga antara TNI dengan Polri maupun dengan instansi lain yang dituntut kelancaran komunikasi dan koordinasi bersama unsur terkait, seperti dalam pengamanan daerah rawah, daerah perbatasan, menghadapi aksi demonstrasi berskala besar.
Juga dalam pengamanan VVIP, penanggulangan bencana alam atau search and rescue (SAR), dalam pelaksanaannya dituntut kelancaran komunikasi kodal dan koordinasi dengan unsur terkait,” jelasnya.
Diakhir amanatnya, Kasum TNI memberikan beberapa penekanan yaitu : Tingkatkan profesionalitas komunitas Komlek TNI dengan cara berlatih serta selalu belajar dan membuka diri terhadap kemajuan teknologi yang berkembang pesat saat ini; Hilangkan ego sektoral yang dapat mengganggu terselenggaranya interoperabilitas Komlek TNI dalam pelaksanaan tugas; Pelihara koordinasi yang intensif antar seluruh pemangku kepentingan Komlek TNI guna mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi dan laksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa secara transparan, akuntabel sesuai ketentuan yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan.
Turut hadir pada Rakor Komlek TNI, antara lain Danjen Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar H. Hutagaol, Wakabais TNI Marsda TNI Wieko Syofyan, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto dan Kas Kohanudnas Marsma TNI Tamsil. (Ebenezer Sihotang Simarsoit)








