Kapendam Jaya berikan wawasan kebangsaan kepada siswa-siswi SMAN 9 Depok

Lintas Jabodetabek475 kali dibaca

Depok, Lintas10.com – Kegiatan TMMD ke-103 tahun 2018 program Non Fisik di Depok yang sedang berlangsung dengan memberikan penyuluhan tentang wawasan kebangsaan (Wasbang) kepada 80 peserta didik SMAN 9 Depok, Jalan Bali, Perumahan Megapolitan Estate, Cinere Depok, Selasa (30/10/2018).

Kapendam Jaya/Jayakarta, Kolonel Inf Kristomei Sianturi sebagai nara sumber pada kegiatan Wasbang di SMAN 9 Depok.

Penyampaian wasbang yang bertema Media dan Hoaks, Kol Inf Kristomei Sianturi menjelaskan, bahwa informasi yang cukup banyak dan beredar di media sosial saat ini, mengenai hal apapun, harus bisa disikapi dan dicermati oleh para pelajar dengan baik .

“Peserta didik harus melihat lebih dalam apakah setiap informasi yang diterima itu bisa dipercaya kebenarannya atau justru diragukan, terutama mengenai hal-hal sensitif seperti politik, keamanan, isu sara, dan jangan cepat terpancing dengan hal yang belum tentu benar,” kata Kol Inf Kristomei.

Karena itu, kata Kapendam Jaya, jika informasi itu diragukan agar ditanyakan kebenarannya dan cek informasi itu lebih jauh dengan melakukan konfirmasi ke Babinsa anggota TNI atau Bhabinkamtibmas personil Polri wilayah.

“Atau bisa bertanya ke orang tua atau guru atau siapapun yang dianggap atau mungkin lebih paham dengan informasi itu. Selain itu bisa dicek juga apakah ada informasi lain yang menyatakan sebaliknya dengan informasi tersebut atau tidak,” ujarnya.

Jika itu semua sudah dIlakukan dan informasi dirasakan meragukan, tambah Kristomei, maka para peserta didik sebaiknya menahan diri untuk tidak menyebarkannya berita ke rekan-rekan melalui media Washap agar tidak terjadi kesalahan.

“Jadi saya harap para peserta didik tidak sembarang memposting atau menyebarkan informasi yang diragukan kebenarannya atau bahkan informasi hoaks atau tidak benar. Sebab jika ternyata turut menyebarkan informasi hoaks, siapapun dapat diancam pidana dengan dijerat dengan UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” jelasnya.

Baca Juga:  Bakti Sosial, Wujud Cinta Satgas Yonif 132 Terhadap Warga Perbatasan RI-RDTL

Untuk itu sikap dalam memperlakukan informasi yang ada di dunia maya ini menjadi sangat penting, agar kita tidak dijerat pidana dengan UU ITE.

Menurut Kristomei, bahaya lain dari penyebaran informasi hoaks adalah pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa.

“Ingat, hoaks bisa memecah belah persatuan, menghancurkan manajemen, bahkan menghancurkan suatu negara. Jadi yang sangat penting adalah, bagaimana kita memerlakukan informasi yang ada serta bagaimana kita menginformasikan sesuatu melalui media sosial atau dunia maya harus arif dan bijaksana,” kata Kristomei.

Kepala SMAN 9 Depok, Dede Agus mengatakan tema yang diangkat dalam giat TMMD kali ini sangat tepat diberikan ke siswanya.

“Temanya sangat bagus dan memberi pemahaman bagi siswa kami, agar tidak salah kaprah dalam memahami dan menyikapi setiap informasi yang ada dan beredar di media sosial. Terlihat juga para siswa kami sangat antusias dengan penjelasan yang dipaparkan Kapendam,” tegasnya.

Editor: Benz











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses