IAIN Cirebon Akan Menjadi UIN, Sekaligus Sebagai Universitas Islam Siber Pertama di Indonesia

lintas Jawa Barat1,261 kali dibaca

Cirebon, lintas10.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon dipastikan akan berubah status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

Berita yang diunggah di situs resmi IAIN Syekh Nurjati memaparkan, perubahan status tersebut dinyatakan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Kementerian Agama RI, di Resto Abu Nawas Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Disebutkan, IAIN Cirebon dinyatakan lolos penilaian Kemenag RI terkait proses alih status dari IAIN menjadi UIN bersama dua IAIN lainya, yaitu IAIN Bukittinggi dan IAIN Batusangkar.

Keputusan tersebut sesuai dengan hasil penilaian para penguji pada proposal dan kelengkapan administrasi alih status IAIN menjadi UIN.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani STP MT mengatakan, IAIN Cirebon telah memenuhi seluruh persyaratan alih status menjadi UIN berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 20 tahun 2020. Hal ini sekaligus menempatkan IAIN Cirebon bersama dua IAIN lainya menggungguli 7 IAIN pengusul.

Dalam kesempatan itu, Ali juga menegaskan, alih status IAIN Cirebon menjadi UIN harus pula diikuti dengan reorientasi visi mewujudkan universitas Islam kelas dunia dengan varian program studi yang tersedia.

“Tentu tidak boleh pula melupakan ke-khasan perguruan tinggi Islam Indonesia yang tetap konsisten mengusung moderasi beragama dan Islam Washatiyah,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur PTKI Prof Dr Suyitno MAg menuturkan, IAIN Cirebon bersamaan dengan proses transformasinya akan menjadi Pilot Project Universitas Islam Siber Indonesia (UISI). Sebagai Universitas Islam Siber pertama, IAIN Cirebon nantinya akan menjadi pioner Open Islamic Educational Resources (OIER) di dunia dengan teknologi Digital Multimedia University (DMU).

“IAIN Cirebon akan mendorong perubahan paradigma lama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dari konvensional menjadi re-creation and connecting knowledge pada open space. Ke depan, IAIN Cirebon akan menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi digital yang mutakhir, pendidikan jarak jauh (PJJ) dengan full virtual based, dan kreasi LMS dan aktivitas tridarma yang terintegrasi daring. Sehingga, siapapun, dari belahan dunia manapun bisa belajar di Cirebon,” Ungkap Suyitno.

Baca Juga:  Program Kotaku di Cirebon: Normalisasi dan Penataan Lingkungan Sekitar Sungai Sukalila

Sementara Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg mengaku merasa bersyukur atas capaian dan amanah yang diberikan kepada lembaganya.

Menurutnya, transformasi menjadi UIN Cirebon memang menjadi keniscayaan mengingat kiprah kampus ini yang memiliki segudang prestasi, termasuk minat warga Jawa Barat dan sekitarnya untuk belajar di kampus tersebut.

“Kami merasa mendapat anugerah yang tak ternilai, selain lolos dalam tahap awal transformasi UIN, juga diberi amanah untuk menjadi kampus Islam Siber pertama. Hal ini tentunya akan kami respon dengan sebaik mungkin dalam menyiapkan segala yang dibutuhkan,” kata Sumanta.

Persiapan tersebut didukung penuh oleh seluruh stakeholder IAIN Syekh Nurjati. Sebagaimana disampaikan Wakil Rektor I IAIN Cirebon, Dr Syaifudin Zuhri MAg, kampus ini telah membentuk tim khusus untuk melakukan berbagai persiapan terkait dengan transformasi dan kampus Islam siber.

Menurutnya, program-program telah dirancang dengan matang, baik pada aspek penyiapan SDM, infrastruktur digital, sarana dan prasarana, serta perangkat legalitas lainya.

“Tahun ajaran baru mendatang IAIN Cirebon akan membuka kelas siber internasional perdana pada program studi PAI, sekaligus menanti Peraturan Presiden soal alih status UIN Cirebon,” ujarnya. ***











Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses