Selain itu, dengan dilantiknya kepengurusan TI Bali yang baru, Suwandi juga berharap agar kedepannya, TI Bali bisa memberikan dan mampu berkompetisi dengan cabang olahraga (cabor) untuk menjadi cabor terbaik.
“Karena prestasi menunggu kita bersama. Lupakan dan jangan pikir permasalahan-permasalahan yang telah lewat. Buang energi dan tidak ada gunanya. Yang kita cari dan capai adalah bagaimana kita menggapai prestasi taekwondo Indonesia. Kita harus berkompetisi di Provinsi Bali untuk memberikan yang terbaik diantara cabor-cabor. Kita punya 14-15 cabor unggulan. Bagaimana mengembalikan kondisi taekwondo yang sekarang ini sedang terpuruk,”pintanya.
Bahkan untuk gerak cepat alias “gaspol”, Suwandi menawarkan dua opsi bagi kepengurusan TI Bali yang baru.
“Kita punya dua pilihan. Diam atau tetap jalan ditengah pandemic Covid-19. Kalau kita takut dengan segala kondisi yang ada, berarti kita diam. Tetapi apa yang bisa kita lakukan yang terbaik hari ini dalam suasa bencana, walaupun hasilnya tidak maksimal kita harus terus menjaga stamina, meningkatkan teknik latihan, melakukan koordinasi kepelatihan, pelatih harus melakukan pengawasan, kalau ingin mendapatkan hasil,”ujarnya.
Menurutnya dengan digelarnya pertandingan secara virtual adalah salah satu cara memberikan motovasi kepada para atlet.
“Walaupun kita tahu hasilnya tidak maksimal. Tapi harus ada upaya dengan tetap mentaati protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah,”pintanya.
Sedangkan Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara S.E., yang juga didapuk sebagai penasehat TI Provinsi Bali, usai pelantikan menyatakan, selaku pucuk pimpinan di TNI AL Denpasar Bali, Lanal Denpasar siap men-support dan mendukung peningkatan prestasi bagi atlet-atlet taekwondo khususnya di provinsi Bali.