“Kami menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi tadi pagi, kami sebagai pemerintah daerah menginginkan program seperti itu ( Program Pembangunan Listrik) untuk masuk ke distrik kami,” kata Deki Gobay, Kepala Distrik Wegemuka.
“Sebenarnya permasalahan yang terjadi merupakan miskomunikasi antara aparat kemanan dan kami sebagai pemerintah daerah. Karena itu kami mengucapkan permohonan maaf karena yang melakukan kegiatan seperti itu, mereka merupakan anak-anak kita yang perlu di lakukan pembinaan,” tambahnya.
Menurut Deki, mereka hanya tertipu oleh orang-orang yang berseberangan faham.
Deki menjelaskan, bahwa KKSB bersedia menyerahkan kembali senjata TNI yang telah dirampas, adalah karena desakan seluruh masyarakat, karena sebenarnya rakyat sangat menginginkan kemajuan di daerahnya.
Dalam acara tersebut penyampaian dari Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak yang intinya bahwa
“Pada intinya, kami sebagai aparat kemanan sangat berterima kasih kepada para Kepala Distrik dan Kepala Kampung yang sudah membantu kembalinya senjata yang di rampas dari anggota kami. Ini adalah wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat yang selama ini telah terjalin dengan baik,” kata Dandim, Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak.
Dandim mengatakan, pihaknya akan terus berusaha membantu agar program yang sudah di buat oleh pemerintah pusat bisa masuk menuju Distrik-Distrik serta kampung-kampung yang ada di pelosok demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Paniai.
Sementara itu, melalu telpon selular saat diminta tanggapan dan langkah-langkah Kodam atas insiden ini, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kol Inf Muhammad Aidi menyampaikan, bahwa kami berharap dan menghimbau kepada seluruh saudara-saudara kami yang masih di hutan agar segera kembali ke pangkuan NKRI, mari kita bahu membahu membangun Papua ini demi kesejahteraan bersama.