“Kejari Siak akan bekerjasama dengan TNI untuk memberikan orientasi kepada pelajar yang baru masuk SMA sehingga diajarkan nilai-nilai budaya dari norma hukum tersebut. Budaya anti korupsi juga sudah mulai ditanamkan oleh kejaksaan negeri kepada pelajar kita, sehingga pelajar kita nanti menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, beriman dan bertakwa,” ujarnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Siak Tri Anggoro Mukti mengatakan, Kejari Siak telah melakukan beberapa pembenahan. Dengan tujuan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat kabupaten Siak, yang mencari keadilan dan kepastian hukum.
“Kita akan mewujudkan pelayanan-pelayanan yang prima terhadap mitra-mitra kita, baik Organisasi Perangkat Daerah, BUMN Badan Usaha Swasta, itu yang menjadi tujuan kita. Sehingga kita kedepannya menjadi lebih baik” katanya.
Dalam pembuatan loket pembayaran tilang, lanjutnya, Kejari Siak mengambil tema Tanjak untuk melestarikan budaya. Karena menurutnya, Siak merupakan kota wisata yang harus dikembangkan.
“Loket tilang yang berbentuk tanjak ini mengambil konsep dari budaya melayu dan merupakan salah satu bentuk kecintaan Kejaksaan Negeri Siak terhadap negeri melayu. Juga untuk mewujudkan kecintaan anak-anak terhadap budaya melayu di Siak,” pungkasnya. (Infotorial)