Menurutnya, seharusnya pembangunan melalui ADD dan DD lebih berkualitas dan bukan sebaliknya harus menurun kualitas.
” ini bukan membangun, tapi merusak permanen,
baru satu bulan sudah kaya gitu pada retak, dan pekerjaannya kaya ular,”ungkapnya.
Ditambahkannya, dimana proyek tersebut, tidak ada keterbukaan sama masyarakat, tidak tahu berapa anggarannya, sementara kita punya wakil yang ada di BPD tapi diam saja, dan salah satu plang proyek dimana sudah selesai pekerjaan dengan baru terlihat, Nilai pagu yang besar upah ke masyarakat itu seharusnya mengacu menteri Desa adalah 30%, sementara kemarin itu hanya sebagian, katanya dipotong lagi, waduh sungguh keterlaluan.
“Kami tidak tahu kemana mengadu hal ini, diharapkan pihak terkait dapat mendegarkan keluhan kami ini,” pungkasnya. (Fathul Ridoni)