“Namun, untuk kondisi khusus tertentu, kita laksanakan karya bakti, seperti di beberapa daerah terdampak bencana kemarin,” imbuh Bakti Agus.
Semua itu, menurutnya, sebagai wujud komitmen TNI dalam turut serta membantu mempercepat pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Ini selaras dengan tema TMMD ke-106 yaitu Melalui TMMD Kita Wujudkan Percepatan Pembangunan untuk Kesejahteraan Rakyat,” tandasnya.
Kegiatan yang diikuti oleh 7.500 anggota TNI ini, direncanakan
akan ditutup pada tanggal 31 Oktober 2019 dan selama itu Satgas akan mengerjakan berbagai sasaran fisik, seperti rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan rumah ibadah serta jalan, khususnya di daerah yang tidak terjangkau pembangunannya.
“Tujuannya dapat membantu meringankan kesulitan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelas Bakti Agus.
“Untuk sasaran nonfisik yaitu, penyuluhan kesehatan, pertanian, bahaya narkoba, hukum dan Kamtibmas, KB kesehatan, bela negara, Wasbang, termasuk penyadaran dan edukasi warga tentang lingkungan hidup dan kelestarian alam,” tambah dia.
Sebagaimana ketika masih dikenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD), untuk meningkatkan dan mempererat Kemanunggalan TNI-Rakyat, selama kegiatan berlangsung anggota Satgas akan tinggal di rumah warga setempat.
“Kami dari TNI mengucapkan terima kasih kepada Kementerian LHK dan Kemendagri, serta berbagai lembaga lainnya atas kerjasamanya, termasuk BUMN yang nantinya akan membantu pelaksaaan TMMD ini,“ imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, mewakili Menteri LHK, Staf Ahli (Sahli) Menteri Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian LHK Prof. Dr. Ir Winarni Dien Monoarfa MS menyampaikan apresiasi terhadap TMMD yang kali ini pelaksanaannya bersama dengan Kementerian LHK.