Lintas10.com, Medan – Aksi saling jotos antara warga dengan Juru Parkir (Jukir) di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan nyaris terjadi pada hari Selasa (04/10) kemarin.
Kronologi kejadian ini pun berlangsung singkat. Berawal saat pengurusan surat milik warga berinisial nama FS dikantor Dinas Dukcapil Kota Medan. Karena terbentur jam istrahat petugas Dukcapil, maka FS pun berniat untuk keluar dari ruangan dan akan kembali pada waktu jam buka kantor.
Pada saat itulah warga Setia Budi ini menuturkan mendapat perlakuan yang tak mengenakkan dari petugas parkir di Kantor Disdukcapil Kota Medan.
” Saya hendak keluar, karena ketepatan jam istirahat. Nah saya bayarkan parkir namun saya katakan akan kembali lagi karena berkas saya belum selesai. Namun petugas parkir ngotot keluar bayar parkir dan masuk bayar lagi. Saya merasa ada yang tak beres bukan ke perkara nominal itu, bayar lebih pun tak masalah, ini langsung cakap kotor dia disitu maki – maki saya ” ucap FS, Rabu (05/10/2022).
Lanjutnya, pada saat itu FS tak merespon ia mengingatkan tak zamannya lagi kreak – kreak. Jukirnya bukan diam malah membabi buta dan mengajak saya duel ucapnya.
Karena tak terima dimaki sang Jukir, lantas FS pun sempat mengajak Jukir tersebut ke kantor Polisi, tapi Jukir tak mau ikut katanya.
” Kita menduga ini ada pengaruh seperti kebanyakan, kita menduga ya, bukan menuduh pemakai narkoba” katanya.
Setelah menjadi tontonan warga, ada seorang ibu yang ikut berempati melihat saya diperlakukan tak baik disitu mengatakan mengapa main peras – peras, Jukir yang begitu bisa masuk penjara, katanya menirukan ucapan warga.
” Datanglah warga lain menimpali bahwa itu sudah meresahkan warga, tak terima petugas parkir di protes warga, terjadilah saling dorong hingga petugas parkir mencekik leher warga itu seperti dalam video ” ujar FS menerangkan kejadian, sambil menunjukkan bukti kekerasan yang dilakukan petugas parkir dalam Video berdurasi 2.41 detik itu.
Lanjut FS, bukan cuman sekali dua kali warga komplin terkait parkir di halaman kantor Dukcapil tersebut.
” Mengaku petugas parkir, namun atribut parkir tidak ada, karcis parkir tidak ada, itu layaknya premanisme memalak warga secara halus ” katanya.
Sengaja saya rekam biar pemangku kebijakan khususnya Pemerintah Kota Medan tau di situ ada preman yang kerab bersinggungan dengan warga Kota Medan sindirnya.
FS pun menaruh harapan kepada pemangku kebijakan Kota Medan agar setiap pelayanan yang bersentuhan langsung dengan warga agar tidak ada premanisme kata dia.
” Saya berharap Walikota Medan, Kapolrestabes Medan, Dishub Kota Medan dan Dinas Dukcapil Kota Medan agar aksi premanisme seperti itu diseriuskan untuk ditindak ” harap warga.
Dikonfirmasi terpisah kepada Kepala Dinas Dukcapil Kota Medan Baginda P Siregar namun belum memberikan tanggapan. Begitu juga Kepala Dinas Perhubungan Iswar Lubis ketika dikonfirmasi Wartawan via pesan Whatshap dengan disertai mengirimkan video sebagai bukti kekerasan terhadap warga itu juga belum memberikan tanggapan resmi hingga berita ini ditayangkan oleh redaksi. ( Ly )