“Tugas yang saudara-saudara laksanakan tersebut memiliki kekhususan dan kekhasan. Saya yakin seluruh anggota Paspamres sudah menyadarinya,” jelasnya.
Panglima TNI mengingatkan setiap langkah dan tindakan yang diambil memiliki nilai-nilai multidimensional. Paspampres adalah perisai sekaligus etalase simbol negara dan simbol pemerintahan.
“Dibalik kesiapsiagaan dan kewaspadaan, saudara-saudara dituntut untuk tetap santun, ramah, sekaligus tegas dan tidak ragu-ragu,” tegas Panglima TNI.
Panglima TNI menambahkan, tantangan yang dihadapi saat ini semakin kompleks. Kemajuan teknologi serta perubahan paradigma dalam memandang persoalan, termasuk dalam penggunaan berbagai instrumen yang tersedia, menuntut Pasukan Pengamanan Presiden untuk tidak berpuas diri.
“Keberhasilan pengamanan yang telah dilaksanakan hendaknya memacu Paspampres dalam terus menerus memperbaiki dan menyempurnakan seluruh taktik, teknik, dan prosedur yang ada,” kata Panglima TNI.
Karena itu, kata mantan Kadispenau, evaluasi harus dilaksanakan setiap saat dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari tugas-tugas keseharian. “Hanya dengan evaluasi secara jujur dan menyeluruh, kita dapat mengetahui kelemahan dan dapat mengambil langkah untuk mengeliminasi kelemahan tersebut,” kata Panglima TNI.
Turut hadir dalam upacara tersebut Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M., Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Sesjen Wantannas Letjen TNI Doni Monardo, Irjen TNI, Dansesko TNI Laksdya TNI Deddy Muhibah Pribadi, S.H., M.A.P., Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., Dankodiklat TNI AD Letjen TNI A.M Putranto, S.Sos., Pangkostrad Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H, M.Tr (Han), Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto, beserta seluruh pejabat tinggi TNI, Kementerian Pertahanan, dan Polri.