Mahakam Ulu, LINTAS10.COM10 – Dengan cara yang unik dan penuh makna filosofi, Satgas Pamtas Yonif Raider 303/SSM Kostrad turut serta melestarikan tradisi Dayak dalam cara Tanam Padi (Nugal) di Long Bagun.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 303/SSM Kostrad, Letkol Inf Taufik Ismail, S.Sos.,M.I.Pol dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Mahakam Ulu, Kaltim, Kamis (12/9/2019).
Diungkapkan Dansatgas, banyak tradisi yang dimiliki oleh Indonesia. Bahkan tidak sedikit pula tradisi tersebut yang tergolong unik.
“Salah satunya seperti tradisi menanam padi yang biasa dikenal dengan Nugal di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, Nugal berarti menanam padi. Nugal merupakan budaya yang unik karena memiliki makna filosofi kebersamaan dan kekeluargaan. Nugal yang merupakan tradisi turun temurun Suku Dayak tersebut, dilakukan setelah beberapa hari lahan telah selesai dibersihkan dengan cara dibakar.
“Maka tidak heran, jika menjelang musim menanam padi sering terjadi pembakaran hutan atau kebun. Dengan tujuan, membersihkan sampah-sampah pohon yang ditebang,” jelasnya.
“Abu dari hasil pembakaran tersebut tidak dibuang, melainkan dijadikan sebagai pupuk alami yang dipercaya untuk menyuburkan dan menjaga keseimbangan keasaman tanah,” urai Taufik Ismail.
Pada Nugal kali ini terangnya, personel Pos Kotis yang berlokasi di Desa Batu Majang, Kecamatan Long Bagun bersama masyarakat bergotong-royong melaksanakan Nugal pada Rabu (11/9/2019).
“Kegiatan ini diikuti oleh 7 orang anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia yang dipimpin langsung oleh Serka Agung Prayitno,” ucapnya.
“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas TNI dengan masyarakat, karena dengan kedekatan yang terjalin, maka kemanunggalan TNI dengan rakyat nyata adanya,” tandas Taufik Ismail.