Tidak ada perlakuan khusus untuk anak didik di daerah gempa

Lintas Jabodetabek272 kali dibaca

“Banyak orang tua yang masih takut kalau anaknya belajar di kelas,” kata Suharti, guru SMP Negeri 10, Pelabuhan Donggala.

Mengenai pernyataan Mendikbud bahwa tidak ada perlakukan khusus kepada siswa yang tinggal di daerah terdampak gempa, Suharti mengatakan, kondisi anak-anak cukup memrihatinkan. Sejak gempa 1,5 bulan yang lalu sampai sekarang murid yang kembali masuk sekolah samoai saat ini baru sekitar 60 persen. Padahal kata Suharti, mereka harus mulai menyiapkan diri untuk menghadapi ujian kenaikan kelas.

“Mau tidak mau saya harus menambah jam belajar yang hilang dengan memberikan les,” kata Suharti.

Sementara itu untuk membantu guru yang terdampak bencana,
Kementerian Pendidikan dn Kebudayaan menyiapkan tunjungan khusus sebesar Rp 76 miliar untuk 15.080 guru di empat kabupaten. Yakni Palu, Sigi, Donggala, dan Kabupaten Perigi Moutong.

Tunjangan itu telah diserahkan oleh Mendikbud pada apel gerakan kembali ke sekolah di halaman Kantor Gubernur Sulteng Sabtu pagi.

Editor : Benz



Baca Juga:  Lindungi Warga Papua, Satgas Yonif 713 Disinfektan Muara Tami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses