TEROBOSAN MODEL PEMBELAJARAN DI SMK, LULUSAN SIAP MEMASUKI DUNIA KERJA

Lintas Jabodetabek389 kali dibaca

“Diharapkan program ini mampu memunculkan para pengusaha muda baru di Indonesia,” katanya.

Direktur PSMK menambahkan, bahwa peserta yang akan terlibat dalam program ini adalah Siswa SMK kelas 1,2,3,4, dan guru pembina wirausaha yang memiliki bisnis sebagai mentor dan penanggung jawab di sekolah. “Akan didatangkan para pengusaha yang telah memiliki bisnis yang berkembang sebagai pengajar tambahan di program ini,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, dalam rangka menyiapkan SDM yang baik, serta menyiapkan, mempercepat, dan meningkatkan produktivitas kompetensi yang diperlukan untuk industri, siswa siswi kelas 4 SMK dapat diberikan tambahan keahlian di bidang Augmented Reality, Edugame, dan E-commerce dengan memasukannya ke dalam kurikulum.

Sementara itu, Director Secretariat SEAMEO, Dr Gatot hari Priowirjanto mengatakan, SEAMEO adalah organisasi untuk memajukan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan di kawasan regional Asia Tenggara.

Gatot mengatakan, bahwa SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) bersama Direktorat PSMK akan menyusun bahan ajar Simulasi Digital. Bahan ajar ini telah diajarkan di seluruh program keahlian SMK di Indonesia, khususnya untuk kelas X semester 1 dan 2. “Pada tahun 2017 konten buku telah diperbaharui sesuai dengan perkembangan teknologi terakhir dan juga telah disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar SMK 2017,” kata Gatot.

Menurut Bakhrun, Direktur PSMK, salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Simulasi Digital pada semester 2 adalah tentang Augmented Reality (AR) yang juga merupakan tambahan keahlian bagi siswa vokasi dalam Program Kelas Modeling SMK Kelas 4 Berbasis Produk dan Penjualan.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Bakhrun, siswa yang dinyatakan lulus berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, akan ditunjuk sebagai tutor bagi rekan sebayanya yang masih mempelajari program AR. “Tutor sebaya bertugas membantu guru pendamping dalam mengembangkan projek AR di sekolah dan mendorong teman sebayanya yang sedang mengikuti program AR sampai lulus dan menghasilkan produk serta memasarkannya,” kata Bakhrun kepada wartawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses