“Sedangkan pasukan-pasukan reaksi cepat, baik yang berada di bawah Komando Markas Sektor Timur UNIFIL maupun Batalyon jajarannya pun segera bereaksi sesuai tugas dan sektornya” tambahnya.
Sony menambahkan, dalam latihan tersebut, dirinya menerjunkan dua tim yang bergabung dengan pasukan LAF (Lebanese Armed Forces).
“Selain itu, markas Sector East Military Police Unit (SEMPU) di UNP 7-3 juga menjadi pangkalan aju bagi FCR yang menggelar Posko Lapangan guna Pengendalian Operasi,” pungkasnya.
“Selain Task Force Bravo Indonesia dan FCR, peserta latihan lainnya adalah BMR (Battalion Mobile Reserve) asal Serbia sebagai pelindung Mako Sektor,” tegas Sony.
Selain itu, menurut lulusan Akmil 2000 dan mantan Dandepom Solo ini, pada latihan tersebut dilengkapi juga dengan helikopter untuk evakuasi medis korban tempur.
“Latihan di tengah penugasan ini, sangat bermanfaat bagi seluruh kontingen UNIFIL. Apalagi kita baru bergabung, tentu perlu penyegaran dan penyamaan persepsi, seperti yang disampaikan oleh Staf G5 Kosektor Timur dalam AAR (After Action Review) tadi,” pungkasnya.
Penulis: Benz
Editor : Benz