Satgas Kesehatan TNI KLB juga menempatkan sembilan dokter spesialis anak di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, dikarenakan jumlah penderita anak-anak yang dirujuk dan dirawat di rumah sakit tersebut sangat banyak.
Disamping itu, Satgas Kesehatan TNI KLB juga mendistribusikan beberapa logistik untuk masyarakat Asmat, Papua, yaitu TB 1 (biskuit) 2.100 box, FD 3 (susu) 1.968 box, T2A (nasi) 840 kaleng, T2B (nasi) 1.140 kaleng, T2C (nasi) 1.130 kaleng, makanan tambahan Balita 1.344 box, makanan tambahan ibu hamil 588 box, Biskuit Malkis 28 bungkus, Beras 280 kg, Biskuat 48 bungkus, pakaian bekas 8 (delapan) koli dan minyak goreng 900 ml 16 botol.
Sementara itu, Dansatgas Kesehatan TNI KLB Asmat, Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, S.I.P. yang sehari-hari menjabat sebagai Danrem 174/ATW mengatakan bahwa selama satu bulan, para personel Tim Kesehatan Gabungan Satgas akan fokus terhadap penanganan campak dan apabila satu bulan sudah bisa teratasi akan bergeser ke tempat lain.
“Tim Kesehatan Daerah, baik dari TNI khususnya dari Kodam XVII/Cenderawasih akan tetap di sini, kita targetkan sampai tiga bulan untuk penanganan campak selanjutnya gizi buruk. Ini konsepnya akan berlanjut oleh Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Menurut Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, wabah penyakit campak dan difteri di kampung-kampung Kabupaten Asmat kebanyakan yang menjadi korban adalah bayi dan anak-anak kecil,” ucapnya.
“Atas nama Satgas Kesehatan TNI danPemerintah Daerah, saya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah banyak berpartisipasi memberikan bantuan untuk meringankan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa wabah penyakit di Asmat. Kami juga menghimbau,apabila masih ada yang berkenan memberikan bantuan, kami siap untuk membantu mendistribusikannya,” kata Brigjen TNI Asep Setia Gunawan. (ES265)