Kontingen Garuda Dapat Apresiasi Pemerintah Kongo

Lintas Jabodetabek448 kali dibaca

Yang paling menarik dari acara ini adalah pertunjukan dua lagu Indonesia yang dibawakan oleh 11 orang Kongolaish yakni masyarakat asli Kongo dengan menyanyikan lagu Angin Mamiri dan lagu Indonesia Pusaka.

Lagu Angin Mamiri dengan bahasa Makassar yang terbata-bata, mereka membawa lagu tersebut dengan irama Jazz. Sungguh pemandangan unik dan sangat jarang melihat orang Kongo menyanyikan lagu Angin Mamiri yang bagi kita sebagai orang Indonesia pun tidak begitu menghafal liriknya. Endang Thamrin yang akrabnya dipanggil Mba Enoini sampai meneteskan air mata saat mendengar nyanyian ini. Wanita asli Makassar ini bekerja sebagai salah satu Staf UN di Entebbe, Uganda.

“Mendengar nyanyian para Kongolaish ini, mengingatkannya terhadap kampung saya di Makassar,” kata Mba Enoini dengan haru yang nama aslinya Endang Thamrin.

Di akhir acara, para Kongolaish menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, secara spontan seluruh anggota Kontingen Garuda XX-M/Monusco ikut menyanyikannya. Suasana emosional menjadi sangat kental dan terasa oleh para tamu undangan. Keadaan rindu kampung halaman Indonesia dan pengabdian di daerah misi selama 1 tahun menjadi sangat jelas, sehingga membuat suasana sangat menyentuh dan haru.

Komandan Brigade Ituri, Brigadir Jendral Kazi Mohammad Kaiser Hosain, Ndu, Psc saat meninggalkan Camp Indonesia menanyakan kepada Dansatgas arti dari lagu tersebut. Dansatgas Letkol Czi Sriyanto M.I.R, M.A, Phc (j) menyampaikan, bahwa lagu tersebut merupakan lagu yang menceritakan tentang tanah air, tempat kelahiran, tempat perlindungan, dimana ketika menyanyikan lagu tersebut seluruh anggota merasakan kerinduan mereka terhadap Tanah Air Indonesia.
(Ebenezer Sihotang)



Baca Juga:  Peduli sesama, Kodam Cenderawasih kembali gelar baksos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses