“Dengan berat yang ideal dan sifatnya portable, menjadikan Rudal LML dapat digelar diberbagai bentuk medan, dan dengan waktu kurang dua menit, rudal ini siap digunakan untuk tempur. Selain itu juga, dengan mencari pemancar gelombang elektromagnetik sebagai sasaran, menjadikan rudal ini sulit untuk dideteksi lawan,’’ jelasnya.
“Jarak tembak efektif pada misil ini sekitar 7,2 km, dengan kecepatan 3,5 Mach setara dengan kecepatan 4.321,8/jam, dengan ketinggian 4,6 km, serta dapat juga digunakan pada misil darat-udara atau darat-darat,’’ tutur Alumni Akmil 2001 ini.
Berbeda dari Rudal MMS, dimana rudal ini ditempatkan menjadi satu pada kendaraan, menjadikannya memiliki mobilitas yang tinggi, serta memiliki multi missile turret yang memungkinkan penggunaan misil untuk melakukan penyerangan terhadap berbagai bentuk sasaran udara dengan waktu yang reaksi cepat.
“Karena dilengkapi Infra Red Camera, rudal ini pun sulit dilacak atau dihancurkan oleh rudal pencari emisi gelombang elektromagnetik. Jarak deteksi sasaran secara pasif dengan menggunakan Thermal Infrared sampai dengan 15 km,’’ urainya.
“Dengan kecepatan 3,5 Mach (4321,8 km/jam), ketinggian 5 km, jarak tembak 7,2 km, dan waktu reaksi dalam penyerangan kurang dari 5 detik kepada sasaran, menjadikan rudal ini memiliki Kill Probability mencapai 95% yang artinya 1 shot 1 Kill Aircraft,’’ tambahnya.
Dirinya berharap, dengan keterlibatan alutsista yang dimiliki Yon Arhanud 15 menjadikan masyarakat mengenali berbagai jenis Alutsista satuan Arhanud TNI AD.
“Ini juga sebagai ajang Show of Force kepada dunia Internasional bahwa Militer Indonesia juga memiliki kesenjataan pertahanan udara yang canggih, yang setara dengan negara-negara maju lainnya seperti Inggris dan Perancis,’’ pungkasnya.