“Cerita anak kolong yang sudah lama, harus kita ganti dengan menjadikan mereka generasi muda yang siap berkompetisi secara global,” harap Ronald.
“Kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen kami selaku Dansat (Komandan Satuan) dalam menjaga moril dan kesejahteraan keluarga prajurit,” tegas Ronald.
Selain bagi yang bersangkutan maupun keluarganya, menurut Ronald, pendidikan dan pengasuhan anak juga merupakan investasi jangka panjang bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Eri Kuncoro, selaku pemberi materi mengatakan bahwa parenting atau pola asuh anak adalah suatu proses untuk meningkatkan dan mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual seorang anak sejak bayi hingga dewasa.
“Setiap anak yang dilahirkan adalah pribadi yang hebat, namun, perkembangan kecerdasannya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pola asuh yang ia terima dari lingkungan, terutama orang tua,” terang konsultan dan pemerhati pendidikan anak itu.
Diungkapkan Eri, orang tua khususnya Ibu, merupakan guru pertama bagi anaknya dalam mempelajari banyak hal, baik secara akademik maupun kehidupan secara umum.
“Itulah mengapa, orang tua punya tanggung jawab besar dalam memberikan asuhan yang tepat untuk anak,” tandasnya.
Dalam hal itu, kata Eri, orang tua harus memahami tiga kondisi penghalang beserta solusinya agar mampu melaksanakan pola pengasuhan dengan baik.
“Orang tua juga harus menghindari kekeliruan dalam pengasuhan anak. Pertama, _unexperienced_ _sydrome_ , sebagian besar baru menangani anak setelah memiliki anak, belum punya pengalaman mengasuh anak,” ujarnya
“Kedua, _unexpected_ _action_ , tindakan yang tidak diharapkan namun terjadi, misalnya, membentak, mencubit, atau menjewer dan tindakan kekerasan pada anak lainnya, serta ketiga, _accidental_ _crime_ , tindakan yang diluar batas kemanusiaan dilakukan terhadap anak di saat anak sedang sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang,” pungkasnya.