Bantu Bangun Papua, Satgas Yonzipur 8 dan Warga Nduga Hidup Harmonis

Lintas Jabodetabek422 kali dibaca

Jayapura, LINTAS10.COM – Batalyon Zeni Tempur 8/SMD (Yonzipur 8/SMD) yang meneruskan pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Nduga, dapat berbaur dan hidup harmonis dengan Warga Nduga, Papua, pasca insiden penembakan para pekerja PT. Istaka Karya, 2 Desember 2018 silam.

Hal tersebut disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam rilis tertulisnya di Jayapura, Papua, Kamis (27/6/2019).

Dikatakan Kapendam, ratusan warga Kabupaten Nduga di beberapa distrik yakni Distrik Mbua, Yall dan Yigi telah mengungsi ke hutan akibat serangan terhadap warga sipil yang dilakukan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) Papua.

Akibat insiden tersebut, aparat keamanan melakukan penegakan hukum (Gakkum) terhadap Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang menyebut diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan mengklaim sebagai pelaku yang bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut.

“Tidak hanya berdampak di tiga distrik tersebut, pengaruh insiden penembakan itu juga berdampak di beberapa distrik lain seperti Kota Kenyam dan sekitarnya,“ ujar Kapendam.

Kota Kenyam, jelas Aidi, merupakan Ibu kota Kabupaten Nduga yang merupakan daerah yang baru yang mulai berkembang dan banyak sekali pembangunan wilayah di dalam Kota Kenyam dalam rangka pengembangan daerah.
Salah satunya adalah pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan wilayah Kenyam sampai dengan Wamena yang disebut Proyek Trans Papua.

“Pasca insiden penembakan, banyak pekerja dan pendatang yang merasa takut bekerja di wilayah Nduga dan mereka berbondong-bondong mengungsi keluar wilayah Nduga ada yang ke wilayah Timika dan kebanyakan dari mereka kembali ke kampung halamannya,” terangnya.

“Menanggapi hal tersebut, demi kelancaran program membangun wilayah Papua, pemerintah tidak tinggal diam dan mengirim pasukan TNI (Yonzipur 8/SMG) untuk membantu pembangunan infrastruktur jembatan di jalan Trans Papua menggantikan instansi BUMN yang tidak dapat melanjutkan pekerjaannya pasca insiden penembakan,“ imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses