Asops Panglima TNI: Terorisme Jadi Ancaman Kemanusiaan Bangsa-Bangsa di Dunia

Lintas Jabodetabek249 kali dibaca

Bogor, LINTAS10.COM – Situasi global saat ini menunjukkan bahwa terorisme menjadi ancaman kemanusiaan yang dihadapi oleh bangsa-bangsa di dunia, termasuk di kawasan dikarenakan gelombang intoleransi dan kebencian yang ditimbulkan menjadi ancaman serius bagi perdamaian, pembangunan dan hak asasi manusia.

Demikian sambutan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI
Ganip Warsito, S.E., M.M yang dibacakan oleh Danjen Kopassus Mayjen
TNI I Nyoman Cantiasa selaku Inspektur Upacara pada saat menutup
Latihan Gabungan Bersama Malaysia-Indonesia Darat Samudera Angkasa
(Latgabma Malindo Darsasa)-10AB/2019 bersama dengan Asisten Ketua Staf J-3 Markas Angkatan Bersama Angkatan Tentera Malaysia (ATM) Mayjen Abdul Malik Bin Jiran di Pusat Misi Pemelihara Perdamaian
(PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019).

Asops Panglima TNI mengatakan, aksi terorisme yang terjadi menjadi
peringatan khusus baik kepada Indonesia dan Malaysia, dan hal tersebut menunjukkan diperlukannya suatu mekanisme dan networking yang solid dalam rangka mengantisipasi serta menanggulangi bentuk-bentuk kejahatan luar biasa terhadap kemanusiaan.

“Penyelenggaraan Latgabma Malindo Darsasa –10AB/2019 bertujuan
melatihkan kesiapsiagaan Combined Joint Task Force-Counter Terrorism
(CJTF-CT) Malindo beserta komponen lainnya dalam melaksanakan operasi
penanggulangan terorisme melalui sharing informasi intelijen secara
efektif dan efisien agar tercapai hasil maksimal sebagai antisipasi
kemungkinan terjadinya serangan di wilayah perbatasan bersama dan
wilayah tertentu yang mempunyai kepentingan bersama bagi kedua negara,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Asop Panglima TNI, bahwa Latgabma Malindo Darsasa – 10AB/2019 memiliki arti dan manfaat yang sangat besar dan strategis bagi kedua negara, antara lain meningkatkan kualitas serta kapasitas kerjasama militer TNI dan ATM di segala bidang, terutama berkaitan dengan upaya peningkatan profesionalisme prajurit kedua negara, sehingga terciptanya kesamaan prosedur pelaksanaan (Interoperability).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses