Nabire, Lintas10 com – Pada hari Senin tanggal 22 Oktober 2018 kemaren, sekitar pukul 19.45 WIT bertempat di Kp. Waroki Distrik Nabire Barat Kab. Nabire telah terjadi tindakan pengeroyokan oleh sekelompok masyarakat/pemuda terhadap seorang anggota TNI yang mengakibatkan meninggal dunia dengan luka tebas di leher.
Hal tersebut disampaikan Kapendam XII/Cen Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam rilisnya, Selasa (23/10/2018).
“Belum diketahui motifnya kenapa sampai terjadi pengeroyokan tersebut,” ujar Aidi saat dikonfirmasi awak media.
Menurut Aidi, berdasarkan data dan laporan yang dikumpulkan, peristiwa tersebut berawal pada sekitar pukul 17.30 WIT, ketika anggota Kodim 1705/Paniai, Sertu Surya Ganda Putra Silalahi hendak melaksanakan tugas pemantauan wilayah menggunakan sepeda motor dari asrama Kodim 1705/Paniai ke Kp. Waroki Distrik Nabire Barat.
“Saat melintas di jalan menuju Kp. Waroki Distrik Nabire Barat, sekitar 50 meter dari jembatan terdapat sekelompok masyarakat/pemuda membawa senjata tajam berupa golok atau parang. Mereka berjumlah sekitar 6-7 orang sedang nongkrong, dan dalam pengaruh miras, kemudian mencegat Sertu Surya, sehingga terjadi percekcokan dan berlanjut pada tindakan pengeroyokan dan pembacokan menggunakan parang,” jelas Aidi.
“Saat pengeroyokan dan pembacokan, korban masih berada di atas sepeda motor. Karena terdesak dan juga mengalami luka bacok di leher, korban membela diri dengan mengeluarkan tembakan peringatan.Namun karena korban sendiri kritis dan ditambah situasi gelap, tembakan peringatan tersebut mengenai bagian dada dari salah seorang pembacok,” kata Aidi.
Dari peristiwa tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia, Seorang Babinsa atas nama Sertu Surya Ganda Putra Silalahi dan seorang masyarakat pelaku pengeroyokan atas nama Daud Oyom.