“Sebagaimana yang dialami Bapak Abdul dari relawan yang mengoperasionalkan alat berat, dimana excavator yang digunakan terjerembab dalam lumpur. Dia tidak mengetahui bahwa kondisi tanah yang di atas tampak keras, namun di bagian bawah lunak, hingga alat berat yang dibawanya tidak bisa keluar dari lumpur sebelum dibantu excavator lain dari TNI maupun dari Kementerian ESDM,” ungkap Letkol Czi Pabate.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyampaikan, setelah tempat ini diratakan dengan alat berat baik milik TNI dan instansi lain, area likuifaksi ini akan dijadikan area terbuka hijau dan akan dibangun monumen.
Editor : ES265