Lintas10.com (Seruyan/Kalteng) – Ibu ibu rumah tangga warga masyarakat kecil di kabupaten seruyan mengeluhkan LPG 3 Kg yang tutup dan segelnya mudah dicopot, serta mereka juga merasa gasnya lebih cepat habis. Padahal, menurut pengakuan para ibu rumah tangga tersebut, sebelumnya untuk melepas segel harus dicongkel menggunakan pisau, dimana curiga isi LPG 3 Kg tersebut tak sesuai pada ukurannya. Apalagi sering ditemukannya gas LPG 3 kg tersebut dengan kondisi yang tabungnya pada rusak, seperti halnya, karatan dengan cat yang telah mengelupas, tutupnya pada dengan mudah copot, ataupun tanpa karet dan segel pengamannya.
Menurut salah seorang ibu rumah tangga warga kabupaten seruyan, di kuala pembuang, minggu (15/7/2018), dimana mengatakan bahwa selama ini sudah dirinya membeli tabung gas elpiji 3 kilogram dengan kondisinya yang sering pada rusak dan tidak layak pakai.
“Terlebih lagi kami kecewa dengan peredaran gas elpiji 3 kilogram yang harganya terus berubah ubah, dan juga menyesalkan banyak peredaran gas elpiji 3 kilogram yang diduga kondisinya pada rusak dan tidak layak pakai, seperti halnya kadaluarsa, karatan dengan cat yang telah mengelupas, tutupnya pada dengan mudah copot, ataupun tanpa karet dan segel pengamannya, dan takarannya tidak sesuai, hal itu dia perkirakan karena baru saja beberapa hari digunakan sudah habis,” ujarnya.
Dari pantauan lintas10.com dilapangan, dimana menduga gas elpiji 3 kilogram yang beredar saat ini banyak yang kondisinya pada rusak dan tidak layak pakai seperti halnya karatan dengan cat yang telah mengelupas, tutupnya pada dengan mudah copot, ataupun tanpa karet dan segel pengamannya.
Hal senada diungkapkan seorang ibu rumah tangga lainnya, di kuala pembuang, Ia mengatakan, LPG 3 Kg yang biasanya cukup untuk tujuh hari, kini tak sampai seminggu telah habis.