Pekanbaru, lintas10.com– Himpunan Siompu Kampar Provinsi Riau memanfaatkan momen bulan Syawal 1446 H untuk mempererat silaturrahmi dengan menggelar halal bi halal, Ahad (20/4/2025).
Mengangkat tema “Merajut Tali Silaturahmi, Kembali ke Adat dan Tradisi, Bersama Membangun Negeri”, agenda halal bi halal ini berlangsung sederhana namun terasa meriah dan bermakna dengan ditampilkan simbol-simbol tradisi dan adat Kampar.
Pantauan awak media, peserta halal bi halal kompak menggunakan seragam lengkap dengan kuduong songket di atas kepala yang zaman dulu orang memakai kain panjang atau takuluok. Tak hanya dari seragam, kegiatan ini juga terasa bermakna dengan adanya tradisi manjujuong dulang/ jambau yang akan dihidangkan saat makan bersama.
Peserta halal bi halal tampak semangat memperkenalkan tradisi Kampar. Bahkan saat sesi foto bersamamu diatur mulai dari duduk sampai pose yang tidak menunjukkan gerakan tak lazim dari nilai adat dan tradisi perempuan Kampar.
Halal Bihalal Himpunan Siompu Kampar Riau digelar di kediaman Ketua Himpunan Siompu Kampar Riau Hj. Mardisna, SE, MM dan dihadiri Ketua Puan LAMR Riau Hj.Dinawati, SAg, MM beserta rombongan. Hadir juga tiga Siompu Adat dari tiga Kenegerian yang ada di Kampar yakni Siompu Riana Dinanti Hasan, Siompu Misra Hayati Ali dan Siompu Reni Bavita.
Sebelum makan bajambau, agenda diisi dengan pemaparan makna Siompu dan sekilas tentang Adat Kampar Bumi Andiko 44 oleh Siompu yang hadir.
Dalam sambutannya, Hj. Mardisna menyampaikan bahwa Halal Bihalal bukan hanya menjadi ajang saling bermaafan saja, tetapi juga wujud menjaga nilai-nilai adat dan memperkuat posisi perempuan dalam membangun komunitas yang harmonis.
“Kita sebagai perempuan dan Siompu selain simbol adat tertinggi, mesti memiliki peran penting dalam menjaga tatanan sosial, membina generasi muda, dan memastikan nilai-nilai luhur tetap hidup dalam masyarakat,” ungkap Hj. Mardisna.
Halal Bihalal ini sekaligus menjadi wadah mempererat hubungan antar anggota serta merumuskan langkah ke depan untuk lebih memberdayakan perempuan Kampar melalui pendekatan budaya dan sosial.
