Lintas10.com (Seruyan/Kalteng) – Dalam tahap awal proses pelaksanaan pengerjaan proyek peningkatan jalan dalam kota Kuala Pembuang, di jalan Ais nasution Kuala Pembuang, oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, tahun 2018, yang di laksanakan oleh Kontraktor dari CV. Karya Sejahtera Seruyan, dengan anggaran Rp 1.994.000.000, yang baru dimulai, hari selasa, tanggal 2 juni 2018, selama 6 bulan kedepan.
Dimana membuat warga dan pengendara terkejut, kecewa melihat jalan yang pada akan dilalui atau dilintasi oleh mereka ditutup secara total, sehingga dengan terpaksa mereka harus memutar balik kendaraannya.
Pasalnya sedang ada pengaspalan jalan menggunakan alat berat di lokasi tersebut.
Warga dan pengendara yang melintas mengaku kecewa dan terpaksa harus putar balik, lantaran seluruh badan jalan di tutup dengan tanda ada pekerjaan proyek.
“Ya mau gimana lagi pak, terpaksa putar balik,” ucap, rusmin, salah seorang pengendara yang akan melintasi jalan tersebut, kepada lintas10.com, di Kuala Pembuang.
Warga pengguna jalan menyesalkan pihak pelaksana perbaikan jalan yang memilih menutup total badan jalan tersebut, sehingga sama sekali tidak bisa dilewatinya. Dimana biasanya untuk pada pelaksanaan pekerjaan, jalan yang dikerjakan adalah separuh badan jalan dulu, dan baru separuh badan jalannya lagi, sehingga masih bisa dilewati warga pengendara yang sedang melintasinya.
“Mestinya ya disisakan separo dulu badan jalannya, agar tidak mengganggu aktivitas dari warga dan pengendara yang sedang melintasinya, apalagi ini terjadinya disore hari, ketika disaat waktu orang ingin pada berbuka puasa, sholat magrib, isya, dan tarawih, tidak malah ditutup semua,” tambah warga lainnya.
Diduga pelaksana melakukan hal tersebut, untuk mempersingkat waktu pengerjaan. Di lokasi pun pada papan pengumuman proyeknya tidak ditemui dan tertera dengan identitas konsultan pengawasnya. Dan para pekerja mengatakan, mereka menutup total dengan jalan terebut atas perintah dari orang Dinas PU sendiri, seperti yakni oleh Korlapnya, karena mereka yang mempunyai kewenangannya.
“Pelaksananya ndak ada pak, dan pengawasnya tidak tau jelas,” ujar salah seorang pekerjanya. (Fathul Ridhoni)
