Denpasar, Bali-Lintas10.com- Hari itu tampak cuaca nampak cerah, setelah pasca gempa yang terjadi situbondo-Jawa timur dan sekitar nya Kemarin pada kamis (11/10/2018), pukul 01.30, dini hari Waktu Indonesia Tengah (Wita)
Diwaktu yang sama, Kemarin pada hari Kamis (11/10) sekitar pukul 10:00 Wita, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi Mendadak sebarkan surat elektronik berpesan kepada seluruh tamu dan peserta yang hadir di acara bergengsi KTT-IMF di Nusa Dua Bali, menyampaikan hal tentang, agar tamu tidak khawatir terkait gempa tersebut. hal ini terlihat mengundang reaksi terhadap sejumlah Peserta yang hadir pada saat itu, dalam rangkaian acara KTT-IMF, sehubungan menyangkut keamanan dan informasi Cuaca terkini.
Padahal saat itu puluhan kepala negara dan perdana menteri maupun perwakilan dari 189 Negara delegasi sudah tiba di Bali untuk menghadiri dalam rangkaian dari acara tahunan Konferensi Tingkat Tinggi Asean dana moneter, di kawasan Perhotelan milik BUMN tersebut.
Terkait hal itu kepala BMKG Wilayah III Denpasar, M. Taufik Gunawan, Mengatakan, bencana gempa maupun tsunami tidak bisa di prediksi, BMKG tidak bisa memastikan sebelum itu terjadi.
“Bahkan dalam forum internasional pun memang begitu sama,” kata nya.
Secara teknis M. Taufik tidak dapat menjelaskan dengan jelas mengenai sistem monitoring pasca gempa susulan di wilayah naungan nya.
Sebelum nya di hari yang sama juga Kepala BMKG pusat Jakarta, Dwikorita Karnawati, telah melakukan konferensi pers setelah gempa, namun dalam rilis yang di keluarkan menjelaskan telah terjadi 23 kali gempa, yang pertama berkekuatan 6,3 Magnitudo di Situbondo-jawa Timur ,pukul 01:44.57, yang Getaranya menyambangi hingga ke pualau Bali, dan mengikuti susulan gempa di jam-jam berikut nya juga terjadi. Gempa susulan teakhir dalam rilis yang di keluarkan BMKG Wilayah 3 Denpasar, gempa susulan terakhir berkekuatan M. 3,2 pada hari kamis sekitar pukul 05:07 Wita.
