Kotawaringin Barat. Lintas 10.com-Selama ini Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), masih tergantung dari luar daerah ketergantungan dengan pasokan sembako pulau dari Jawa. Guna mengurangi ketergantungan itu, DPRD Kobar siap menampung aspirasi Warga.
“Petani saat ini sangat membutuhkan bimbingan teknis dari penyuluh, terlebih adanya larangan membakar lahan saat membuka lahan.kita anggota DPRD siap menampung aspirasi warga dan memberikan solusi kedepan seperti apa,” Kata Mulyadin Wakil 2 DPRD Kobar, Jumat (11/5/2018) ketika ditemui di Pangkalan Bun.
Kalau ada lahan yang berubah alih fungsi, karena masyarakat masih ada rasa ketakutan dan sangat minim pengetahuan membuka lahan tanpa membakar di samping biaya mahal, para petani juga berfikir terkait insfrastruktur jalan misalkan di desa Tanjung Trantang dan Tanjung Putri, ini yang di alami warga setempat.
“Disinilah Dewan dan Pemerintah serta dinas terkait, agar tidak lelah mendampingi masyarakat agar kembali bergairah. Dengan demikian maka akan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah,” kata Mulyadin.
Bahkan dengan adanya pendekatan terhadap warga, merupakan salah satu upaya agar tumbuh kembali rasa ingin menanam dari masyarakat. Bahkan sebaiknya di setiap Kecamatan harus di berikan pengertian dan pemahaman.
Sektor pertanian dalam arti luas, merupakan sektor prioritas pengembangan dan insfrastruktur jalan pedesaan harus di perhatikan
“Hal itu sebagai bukti dengan tujuan mendongkrak perekonomian masyarakat Kobar. Dan kami mendukung program ini namun sampai saat ini masyarakat masih enggan atau malu datang untuk menyampaikan permasahanya,” sebut Mulyadin.
Ditambahkannya di berikan kebebasan kepada masyarakat untuk perbanyak komunikasi dengan wakilnya atau Dinas terkait.(Yus/AD).
