Rencana perjalanan ini juga mencakup situs warisan budaya dan alam, seperti Ukiran Batu Dazu dan Paviliun Panda di Kebun Binatang Chongqing, yang memamerkan kekayaan sejarah dan keindahan alam kota tersebut.
Rangkaian seminar untuk membahas berbagai hal yang terkait dengan perkembangan jurnalisme dan media global akan diselenggarakan pada 30 Agustus. Adapun pembukaan resmi akan dilakukan pada 31 Agustus bersamaan dengan peresmian “Rumah Wartawan Dunia” di Chongqing.
“BRJN adalah platform yang dapat kita, baik wartawan maupun perusahaan media, gunakan untuk membangun pemahaman yang lebih positif dan konstruktif mengenai kerjasama global, mengenali berbagai tantangan dan hambatan untuk dicarikan jalan keluarnya,” ujar Teguh.
Teguh menambahkan, dirinya berharap BRJN akan semakin matang dan benar-benar dapat menjembatani kemitraan antara Tiongkok dengan negara-negara yang memiliki kerjasama dengan Tiongkok dalam kerangka BRI, juga menjadi forum yang mempertemukan berbagai gagasan yang dibawa anggota BRJN.
Chongqing yang terletak di baratdaya Tiongkok dipilih sebagai lokasi BRJF 2024 karena ikut memainkan peran penting dalam Prakarsa Pembangunan Barat Skala Besar Tiongkok dan pertemuan antara BRI dengan Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze.
Kota ini tidak hanya menjadi pelopor keterbukaan wilayah pedalaman Tiongkok, tetapi juga tempat yang menawarkan keindahan alam dan warisan budaya yang kaya. (Rls)
l8tmhy